8 Faktor Penyebab Sakit Jantung, Nomor 4 Jarang Diketahui Orang

5 Desember 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi jantung Pixabay /Pixabay/OpenClipart

JURNALPALOPO- Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tertinggi di dunia. 

Sakit jantung ditandai dengan kondisi jantung yang mengalami gangguan fungsi, bisa pada pembuluh darah, katup, maupun detak jantung. 

Penyakit jantung biasanya dipicu oleh penumpukan kolesterol sehingga membentuk plak pada dinding arteri dalam jangka waktu yang cukup lama.

Baca Juga: Yang Punya Pasangan dengan Huruf 'B' di Awal Namanya, Begini Sifat Kepribadian Mereka

Lama-kelamaan penumpukan itu akan menyumbat aliran darah. Gangguan tersebut dikenal sebagai aterosklerosis. 

Penyakit yang tergolong silent killer ini jarang sekali menunjukkan gejala awal namun dapat menyebabkan kematian. 

Banyak faktor risiko, seperti kondisi atau kebiasaan gaya hidup yang tak sehat dapat memperbesar peluang terkena penyakit jantung. 

Penting untuk memahami apa saja penyebab sakit jantung sekaligus tindakan apa yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini. 

Baca Juga: Lurus? Keriting? Bergelombang? Rambut Anda akan Menceritakan Kepribadian Anda

Berikut 8 faktor risiko utama penyakit jantung. 

1. Usia 

Semakin bertambahnya usia akan meningkatkan risiko kerusakan dan penyempitan arteri. Selain itu, kerja otot jantung melemah atau menebal seiring bertambahnya usia. 

Pria berisiko tinggi mengalami serangan jantung setelah usia 45 tahun, sedangkan wanita biasanya setelah menopause. 

2. Suara Bising 

Tingkat suara yang terlalu keras seperti suara pesawat terbang, pengeras suara yang berdengung, hingga kebisingan lalu lintas dapat meningkatkan tekanan darah yang bisa mengganggu kesehatan jantung. 

Kebisingan lalu lintas diperkirakan berkisar di angka 50 desibel, dan setiap peningkatan 10 desibel suara memperbesar peluang seseorang terkena penyakit jantung dan stroke. 

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Indentitas Anda yang Sebenarnya, Sosok Penyendiri atau Ingin Bebas

3. Keturunan dan Biologis 

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dikaitkan dengan tingginya risiko penyakit jantung koroner, terutama jika kerabat dekat menderita penyakit jantung pada usia dini. 

Risiko akan semakin besar apabila ayah atau saudara laki-laki didiagnosis menderita penyakit jantung sebelum usia 55 tahun, atau jika ibu atau saudara perempuan Anda yang mengidap penyakit itu sebelum usia 65 tahun. 

Selain itu, orang tua yang terserang penyakit jantung, kemungkinan besar anaknya juga akan berpeluang terkena penyakit jantung juga. 

Wanita yang mendapatkan menstruasi pertama sebelum mereka berusia 12 tahun atau mereka yang berhenti mengalami menstruasi sebelum usia 47 juga lebih cenderung mengalami stroke serta penyakit jantung. 

Baca Juga: Netizen Perdebatkan Soal Rokok, Pantaskah Anggota K-Pop Merokok? Bagaimana Menurut Pendapat Anda

Risiko pada wanita juga meningkat jika dia pernah mengalami keguguran atau menjalani pengangkatan ovarium. 

Jumlah anak pun juga dianggap berpengaruh terhadap risiko terserang penyakit jantung.

Dengan alasan bahwa selama wanita hamil, jantung akan semakin membesar, hormon tidak seimbang, dan sistem kekebalan tubuh meningkat. 

Hal inilah yang diduga membuat, semakin banyak anak berisiko memicu penyakit jantung. 

Baca Juga: Tes Psikologi : Tentukan Gambar Pilihan Anda, Temukan Pesan Penting untuk Masa Depan Anda

4. Kesepian 

Segala hal yang berkaitan dengan kesedihan dan kesepian seperti patah hati, tidak merasa bahagia dengan hubungan pertemanan, keluarga, atau percintaan, akan membuat Anda merasa kesepian. 

Namun harus berhati-hati karena kesepian akan meningkatkan peluang terserang penyakit jantung dan stroke. 

Kesedihan dan kesepian sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi dan efek stres lainnya. Jadi, sebaiknya perluas jaringan pertemanan, misalnya bergabung dengan komunitas yang Anda sukai. 

Dengan begitu anda akan mendapatkan banyak manfaat dan menemukan lebih banyak teman baru. 

Baca Juga: Ada yang Mau Kuliah Di Jepang? Ajinomoto Berikan Beasiswa S2 ke Jepang

5. Obat ADHD 

Obat stimulan seperti dextroamphetamine dan methylphenidate yang Anda telan memang dapat membantu lebih fokus, tetapi efek sampingnya dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. 

Jika dikonsumsi dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah jantung.

Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi obat tersebut untuk mengurangi risiko penyakit yang mungkin terjadi pada jantung. 

6. Kurang Berolahraga 

Orang yang bekerja setidaknya 55 jam per minggu memiliki risiko terkena penyakit jantung dibanding orang yang bekerja selama 35-40 jam per minggu.

Baca Juga: Pilih Topeng Favorit Anda, Ungkap Keinginan dan Impian Anda yang Tersembunyi 

Hal ini bisa disebabkan karena tekanan pekerjaan di kantor yang tinggi. 

Semakin banyak Anda menghabiskan waktu untuk bekerja atau lembur maka semakin banyak hal yang Anda pikirkan. 

Kondisi seperti itu akan membuat rentan stres dan tidak punya waktu luang untuk berolahraga. 

Kurang olahraga karena Anda sering lembur akan menyebabkan tubuh khususnya jantung menjadi tidak sehat. 

Baca Juga: Lagi, KPK Tangkap Tangan Oknum Pejabat, Kali Ini dari Kemensos

Sebenarnya, jika Anda bermalas-malasan di rumah terlalu lama menonton tv dan kurang berolahraga juga sama saja akan meningkatkan risiko serangan jantung. 

7. Merokok 

Orang yang merokok memiliki risiko penyakit jantung yang meningkat secara signifikan. Nikotin mengonstriksi (membengkak dan membekukan) pembuluh darah Anda. 

Selain itu, karbon monoksida yang diisap dapat merusak lapisan dalam pembuluh darah sehingga membuatnya lebih rentan terhadap aterosklerosis. 

Serangan jantung lebih sering terjadi pada perokok daripada bukan perokok, namun perokok pasif yang terus-menerus terekspos asap rokok juga berisiko terserang penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hewan yang Anda Lihat Pertama Kali akan Mengungkapkan Banyak Hal tentang Diri Anda 

8. Penyakit Gusi 

Ternyata penyakit gusi akibat bakteri yang bersarang di mulut jadi salah satu penyebab sakit jantung. 

Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam darah dan memicu peradangan arteri yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di dalamnya. 

Kondisi inilah yang membuat risiko serangan jantung dan stroke akan menjadi lebih tinggi.***

Editor: Naswandi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler