“Pada hari pertama, saya akan mengakhiri larangan Muslim inkonstitusional Trump.” tambahnya.
Trump memberlakukan pembatasan perjalanan yang sering disebut oleh para kritikus sebagai 'larangan Muslim' melalui serangkaian perintah eksekutif yang memilih Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman, memicu kritik bahwa tindakan tersebut merupakan diskriminasi agama yang melanggar hukum.
Trump kemudian memperluas larangan untuk memasukkan Venezuela dan Korea Utara dan kemudian menambahkan Nigeria, Sudan, Myanmar, dan tiga negara lain ke dalam daftar.
"Komunitas Muslim adalah yang pertama merasakan serangan Donald Trump terhadap komunitas kulit hitam dan coklat di negara ini, dengan larangan Muslim yang keji.
Baca Juga: Gubernur Sulsel Ulang Tahun, Nurdin Abdullah: Kue dan Makanan, Akan Kita Kirim ke Panti Asuhan
Pertarungan itu adalah rentetan pembukaan dalam apa yang telah hampir empat tahun mengalami tekanan dan penghinaan terus-menerus, ”kata Biden.
Presiden terpilih yakni Biden Hari pertama di kantor langsung bekerja dan menepati janji.
Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi advokasi dan hak sipil Muslim terbesar di AS, mengucapkan selamat kepada Biden atas kemenangannya pada hari Sabtu dan mengatakan itu akan membuatnya memegang janji pemilihannya.
“Presiden terpilih Biden telah berjanji untuk mengakhiri Larangan Muslim pada hari pertamanya menjabat, termasuk Muslim di setiap tingkat pemerintahannya dan menangani masalah diskriminasi rasial dan agama,” kata Nihad Awad, direktur eksekutif nasional CAIR.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Lagu Bermakna Kesedihan dan Kehilangan, Salah Satunya Pinjam Pelukmu