Klaim Penipuan Suara tak Berdasar Donald Trump Membuka Celah Perpecahan di Jajaran Partai Republik

- 7 November 2020, 06:09 WIB
Donald Trump*/instagram/@realdonaldtrump
Donald Trump*/instagram/@realdonaldtrump /

JURNALPALOPO - Dalam pidatonya pada Rabu malam, Donald Trump yang semakin putus asa melanjutkan serangannya terhadap proses demokrasi dengan berbohong tentang penipuan pemilih yang meluas.

“Kalau dihitung suara sah, saya menang dengan mudah. Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka bisa mencoba mencuri pemilu dari kami, ”katanya kepada publik.

Namun sekarang jelas bahwa beberapa pihak di partainya tidak mendukung pernyataan tersebut.

Baca Juga: Nikmati Makan Kenyang dan Hemat Dengan ShopeePay Deals Rp1

Pejabat terpilih GOP (Grand Old Party) saat ini dan sebelumnya mengecam pernyataan Trump karena menabur perselisihan dan berbohong tentang proses penghitungan suara.

Anggota Kongres Illinois Adam Kinzinger mentweet bahwa kebohongan presiden "semakin gila" dan memohon kepada partainya untuk "BERHENTI Menyebarkan informasi yang salah".

Sementara itu, anggota kongres Texas Will Hurd men-tweet: "Setiap orang Amerika harus menghitung suaranya."

"Seorang presiden yang sedang duduk merongrong proses politik kami & mempertanyakan legalitas suara orang Amerika yang tak terhitung jumlahnya tanpa bukti tidak hanya berbahaya & salah, itu juga merusak fondasi dasar bangsa ini dibangun," tulisnya.

Baca Juga: Sana TWICE hingga Joy Red Velvet Dikenal sebagai Anggota ‘Manis-Seksi’ dalam Grup Mereka

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah