Perhatian Amerika Tertuju ke Ukraina, Sampai Tidak Sadar Aksi Rasis di Dalam Negeri Meningkat Ratusan Persen

- 18 Maret 2022, 12:24 WIB
Ilustrasi kampanye antirasisme.
Ilustrasi kampanye antirasisme. /Pixabay

JURNAL PALOPO - Aksi rasis kepada komunitas Asia mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Amerika Serikat.

Penelitian di Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme, mengungkapkan bahwa aksi rasial anti-Asia meningkat 339 persen tahun lalu dibandingkan tahun sebelumnya.

Jumlah tersebut melampaui jumlah rekor aksi rasis pada tahun 2020 yang terjadi di kota-kota besar di Amerika.

Baca Juga: Rusia Terus Bombardir Ukraina, Italia Siap Bangun Ulang Teater di Mariupol

Lonjakan signifikan ini merupakan bagian dari peningkatan 11 persen secara keseluruhan dalam dugaan kejahatan rasial yang dilaporkan ke polisi di kota-kota terbesar di Amerika. 

Laporan tersebut juga menemukan bahwa orang kulit hitam Amerika tetap menjadi kelompok yang paling ditargetkan di sebagian besar kota.

Di New York, komunitas Yahudi melaporkan kejahatan kebencian paling banyak tahun lalu yang diperkirakan akibat peningkatan dengan Perang Gaza tiga minggu di bulan Mei.

Di Chicago, pria gay adalah yang paling diincar. Dalam hal lokasi, Los Angeles mencatat kejahatan rasis paling banyak dari seluruh kota di AS abad ini.

Baca Juga: Kisah Imam Ahmad dan Penjual Roti, Amalan Istighfar Pengabul Segala Doa

John C. Yang, presiden dan direktur eksekutif kelompok hak-hak sipil nirlaba Asian American Advancing Justice (AAJC), mengatakan bahwa ketika komunitas Asia Amerika menghadapi rasisme yang dipicu pandemi.

“Kita harus memperhatikan kebencian yang berdampak pada semua komunitas,” kata Yang dikutip dari NBC News.

Menurut data, lonjakan kejahatan rasial anti-Asia yang dilaporkan secara signifikan lebih tinggi daripada tahun 2020, ketika meningkat 124 persen dibandingkan tahun sebelumnya. 

Kekhawatiran memuncak sekitar Maret, setelah delapan orang, enam di antaranya wanita Asia, tewas dalam penembakan di spa di daerah Atlanta.

Baca Juga: Pertama dalam Sejarah Negeri Ginseng, Korea Selatan Catat Pernikahan Terendah

Meskipun beberapa kemajuan telah dibuat, termasuk peningkatan kesadaran di antara pejabat terpilih, Yang mengatakan masalah tersebut belum teratasi.

“Sekali lagi, komunitas kami masih diserang, dan kami harus melanjutkan upaya kami untuk mengatasi kebencian anti-Asia,” kata Yang.

Laporan tersebut juga mencakup diskriminasi tanpa kekerasan seperti pelecehan verbal dan pengucilan, dari platform pelacakan insiden kebencian Stop AAPI Hate.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x