Ukraina Kibarkan Bendera Putih, Zelensky Nyatakan Negaranya Tidak akan Bergabung dengan NATO

- 16 Maret 2022, 10:16 WIB
Volodymyr Zelensky Presiden Ukraina Mengatakan Mereka Tidak Akan Bergabung Dengan NATO
Volodymyr Zelensky Presiden Ukraina Mengatakan Mereka Tidak Akan Bergabung Dengan NATO /Jurnal Ngawi /Gambar Presiden Volodymyr Zelensky

JURNAL PALOPO - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengakui telah menyerah untuk bergabung dengan NATO.

Sebuah pernyataan yang akan menjadi musik di telinga Vladimir Putin dan dapat membuka jalan bagi semacam kesepakatan damai antara kedua negara.

Zelensky telah menjadi simbol perlawanan terhadap serangan Rusia selama 20 hari terakhir.

Baca Juga: Persib Bandung Diultimatum Sang Legenda: Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Juara, Marc Klok Jadi Sorotan

"Kami telah mendengar selama bertahun-tahun bahwa pintu terbuka, tetapi kami juga mendengar bahwa kami tidak bisa bergabung. Itu adalah kebenaran dan harus diakui," kata Zelensky dikutip dari The Sun. 

Meski pernyataan Zelensky tidak terlihat tegas, tetapi ini akan semakin membuka pintu kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia.

Sebelumnya, Putin telah menuntut agar Ukraina tidak bergabung dengan NATO bersama dengan pemindahan pasukan dan senjata aliansi dari negara-negara bekas Soviet.

Tuntutan ini kemudian ditolak Kyiv, Washington dan NATO sehingga tidak ada pilihan bagi Putin selain meluncurkan operasi militer khusus ke Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Ubah Taktik Invasi ke Ukraina, Senjata Canggih Disuplai untuk Topang Serangan

Negosiator Rusia telah melunakkan sikap mereka sedikit sejak pertemuan pertama dengan delegasi Ukraina. 

Mereka ingin Ukraina menyatakan netralitas, melucuti senjata, mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia dan mengakui seluruh Donbass sebagai wilayah independen.

Sementara Ukraina menuntut gencatan senjata dan penarikan segera semua pasukan Rusia.

Pembicaraan telah berlangsung minggu ini dan Moskow tidak menyebutkan tuntutan yang lebih luas terhadap NATO dalam beberapa hari terakhir.  

Baca Juga: Kesempatan AS Mencegah China Menyerang Taiwan ada di Ukraina, Hentikan Rusia Sekarang Juga

Zelensky sekali lagi mendesak Barat memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina dan menyesalkan penolakan NATO untuk melakukannya.

Ia menambahkan bahwa situasi mengerikan di negaranya telah menunjukkan siapa teman sejati dalam 20 hari terakhir.

Analis militer mengatakan zona larangan terbang tidak mungkin karena itu dapat meningkatkan perang menjadi konfrontasi nuklir.

Pembicaraan perdamaian selanjutnya akan diadakan pada Rabu karena masih ada ketidaksepahaman kedua negara.

Baca Juga: Dilema China! Antara Rusia dan Kecaman Amerika Serikat, Serta Abstain untuk Proposal PBB

"Kita lanjutkan besok. Proses negosiasi yang sangat sulit dan kental. Ada kontradiksi mendasar. Tapi pasti ada ruang untuk kompromi," tweet anggota delegasi Ukraina dan pembantu presiden, Mykhailo Podolyak.

Sebelumnya pada hari itu, ajudan Zelenskyy, Ihor Zhovkva, membuat catatan yang lebih optimis.

Ia mengatakan bahwa negosiasi telah menjadi lebih konstruktif dan Rusia telah melunakkan pendiriannya dengan tidak lagi menyuarakan tuntutannya agar Ukraina menyerah.

Gedung Putih mengumumkan pada hari Selasa bahwa Joe Biden akan melakukan perjalanan ke Eropa untuk menghadiri pertemuan puncak NATO pada 24 Maret.

Baca Juga: Rusia Keluar dari Badan Hak Asasi Manusia (COE), Jepang Disinyalir Cabut Status Perdagangan

Pertemuan ini akan membahas upaya pencegahan dan pertahanan yang sedang berlangsung dalam menghadapi invasi Rusia.

Ada laporan bahwa Biden juga akan mengunjungi Eropa timur dalam perjalanan yang sama.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Guardian The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah