Perang Rusia dan Ukraina Terus Memanas, Begini Kisah Mahasiswa India yang Pilih Bohongi Orang Tua

- 9 Maret 2022, 14:35 WIB
Mahasiswa India jalani evakuasi saat perang Rusia dan Ukraina, mereka memilih berbohong
Mahasiswa India jalani evakuasi saat perang Rusia dan Ukraina, mereka memilih berbohong /Pixabay/motionstock/

JURNAL PALOPO- Demi bisa menenangkan orang tuanya, sejumlah pelajar India memilih berbohong saat proses evakuasi dari perang Rusia Ukraina. 

Sejumlah mahasiswa India yang melanjutkan pendidikan di Ukraina, harus lalui proses evakuasi yang sulit saat serangan Rusia terus terjadi. 

Mahasiswa India ini, berusaha menyelamatkan diri dari serangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, yang tak kunjung berhenti. 

Baca Juga: Amerika Serikat Kembali Ikut Campur Perang Rusia dan Ukraina, Joe Biden Hentikan Impor Gas dan Minyak

Dalam proses evakuasi tersebut, mahasiswa memilih untuk membohongi orang tua mereka agar tidak terlalu khawatir, meski pada dasarnya apa yang mereka alami sangat jauh berbeda. 

Dikutip Jurnal Palopo dari The Indian Express, salah satu mahasiswa kedokteran bernama Shwetha Thirumalai telah selamat dan kembali ke India. 

Ia mengatakan jika mereka dan pelajar lainnnya berusaha untuk selalu menghibur orang tua mereka, yang khawatir akan nasib anak-anaknya. 

"Penembakan dan pemboman menghantui kami sepanjang perjalanan kami dari Kharkiv ke perbatasan Rumania, kami menghibur orang tua kami dengan berbohong kepada mereka tentang situasi kami," kata Shwetha Thirumalai. 

Baca Juga: Buntut Panjang Sanksi Rusia, Harga Bahan Bakar dan Minyak Naik Drastis, Amerika Meradang

Lebih lanjut mahasiswa kedokteran tahun pertama di Ukraina ini, mengatakan jika perjalanannya dalam proses evakuasi seperti sebuah mimpi buruk. 

"Ada banyak ketidakpastian dan itu adalah mimpi buruk. Saya akan ingat bahwa berjalan kaki 12 km dari stasiun kereta Kharkiv ke Pisochyn membawa bendera nasional India ketika kami menghadapi segala macam ancaman,"lanjutnya. 

"Itu dimulai sekitar jam 3 sore pada tanggal 1 Maret dan kami mencapai jam 19:30. Nyawa kami berada dalam risiko total,"Tutur Shwetha Thirumalai. 

Sementara itu mahasiswa lainnya yang juga berhasil di evakuasi, yaitu Akash P Patil turut membagikan pengalamannya saat berusaha selamat dari situasi menegangkan. 

Baca Juga: Prihatin dengan Invasi Rusia ke Ukraina, Han Ji Min dan Selebriti Korea Selatan Beri Donasi

"Sebagian besar orang India mulai melakukan perjalanan menuju stasiun kereta api dan begitu juga saya,"katanya masih dikutip Jurnal Palopo dari The Indian Express

"Terjadi kekacauan di stasiun kereta api. Tetapi Ukraina telah memutuskan untuk memprioritaskan warga negara mereka,"bebernya.

"Kami tidak punya pilihan selain berjalan kaki ke Pisochyn, yang berjarak sekitar 12 km dari stasiun kereta api,"ucap Akash P Patil. 

Tak sampai disitu mahasiswa kedokteran tahun kedua ini juga mengatakan, jika dia dan lainnya baru bisa bernapas lega ketika melewati perbatasan Rumania. 

Baca Juga: Eropa dan Amerika Tegang, Harga Minyak Melambung Tinggi, Respon Balik Rusia Stop Ekspor Minyak Akibat Sanksi?

"Kami naik bus pada hari berikutnya ke perbatasan Rumania dan itu adalah perjalanan dua hari"

"Baru setelah melintasi perbatasan kami merasa aman. Kami dibawa ke asrama tempat kami tinggal dan hari Selasa kami mengambil penerbangan ke India,"kuncinya.

Tercatat sudah ada 560 siswa dari Karnataka yang berhasil di evakuasi dari Ukraina, ketika serangan Rusia ke negara tersebut belum menunjukkan tanda akan berakhir.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah