Network
JURNAL PALOPO - Penyerangan Rusia terhadap Ukraina, telah membuat kota tersebut perlahan hancur.
Penyerangan tersebut tentunya menjadi ketakutan bagi masyarakat di Ukraina, terutama bagi mereka pendatang di wilayah tersebut.
Seperti yang dirasakan oleh para mahasiswa asal India, yang akhirnya bisa di pulangkan dari Sumy, timur laut Ukraina, setelah krisis akibat serangan Rusia.
Baca Juga: Kiper Persib Bandung Teja Paku Alam Terancam Absen, Fans Arema FC: Masih Ada Harapan Arema Nyekor
Berhari-hari menanti, sekitar 700 siswa India, di evakuasi. Siswa dibawa dengan 12-14 bus ke Poltava di Ukraina Tengah.
Evakuasi siswa di Sumy, telah disepakati pada hari Selasa, setelah komunikasi kementerian luar negeri Ukraina.
Pemerintah mengatakan bahwa para siswa akan dibawa ke Ukraina Barat dengan kereta khusus dan penerbangan Operasi Ganga sedang diatur untuk membawa mereka kembali ke India.
India berharap pemerintah Rusia dan Ukraina bisa bekerja sama untuk mengevakuasi para siswa yang berada di wilayah penyerangan.
Baca Juga: Kiper Persib Bandung Teja Paku Alam Terancam Absen, Fans Arema FC: Masih Ada Harapan Arema Nyekor
Menteri luar negeri India dan Ukraina, kerap memanggil duta Rusia dan Ukraina Denis Alipov dan Igor Polikha, untuk meyakinkan mereka agar memberikan jalan yang aman bagi para siswa.
Selain kementerian luar negeri, kementerian pertahanan juga berhubungan dengan pejabat di Rusia dan Ukraina untuk membantu upaya evakuasi.
Sebuah tim pejabat senior pemerintah juga dikirim ke Ukraina untuk membantu evakuasi.
"Itu tidak mudah karena mengatur hampir segalanya. Pengemudi, bahan bakar, bus merupakan tugas yang cukup berat.
Baca Juga: Tes Psikologi: Cara Pegang Handphone, Ungkap Kisah Cinta Anda di Masa Depan
"Perkiraan kami evakuasi akan membutuhkan 10-12 bus tetapi akhirnya kami berhasil mendapatkan beberapa lagi", seperti yang dikutip Jurnal Palopo dari Times of India.
Kedutaan India meminta warga India yang masih berada di Ukraina untuk menggunakan koridor kemanusiaan.
Bahkan warga India yang berada di Ukraina diminta untuk mengungsi menggunakan transportasi yang tersedia.
Pada hari Senin, Rusia kembali mengumumkan gencatan senjatanya di Sumy, namun Ukraina menolak karena ingin mengevakuasi warga sipilnya.
Evakuasi yang awalnya ingin dilakukan pada hari Senin, harus ditunda ke hari Selasa, karena menunggu lampu hijau Rusia.
"Kami menyerukan kepada Rusia untuk menegakkan komitmen gencatan senjatanya, untuk menahan diri dari kegiatan yang membahayakan kehidupan orang-orang dan mengizinkan kiriman bantuan kemanusiaan", kata pemerintah Ukraina.***
