China Tidak Dapat Dijadikan Sekutu, Bermain 2 Kaki Dalam Hubungan Internasional dengan Rusia dan Amerika

- 1 Maret 2022, 19:07 WIB
Presiden China Xi Jinping menyatakan dukungan kepada Ukraina dan mendesak Vladimir Putin untuk menyelesaikan krisis di Ukraina melalui negosiasi.
Presiden China Xi Jinping menyatakan dukungan kepada Ukraina dan mendesak Vladimir Putin untuk menyelesaikan krisis di Ukraina melalui negosiasi. /UPI/Alexei Druzhnin/Sputnik/EPA-EFE

JURNAL PALOPO - Seorang ahli sinologi militer, Andrey Devyatov mengatakan bahwa China tidak dapat dijadikan sekutu.

Dalam pandangan politik internasional, hubungan dengan Rusia merupakan prioritas bagi China.

Sedangkan hubungan dengan Amerika Serikat (AS) juga sangat penting dari posisi ekonomi dunia.

Baca Juga: Persib Bandung Bentrok Persija Jakarta, Robert Alberts: Kami Sudah Tahu Permainan Macan Kemayoran

Kesendirian strategis dan kebingungan diplomatik Rusia menimbulkan pertanyaan tentang kemungkinan posisi China.

Namun, dengan latar belakang peristiwa Ukraina, China pada kenyataannya mundur dari model hubungan kebijakan luar negeri modern dengan Rusia.

Di Dewan Keamanan PBB baru-baru ini, Moskow sendirian saat Barat yang mengutuk masuknya pasukan Rusia ke Ukraina karena China memilih abstain.

Di saat yang sama, China selalu mengharapkan dan menerima dukungan kebijakan luar negeri Rusia pada isu-isu internasional.

Baca Juga: Persib Bandung Optimis Lukai Persija Jakarta Lewat Kaki David da Silva, Tragedi Gianyar Kembali Terulang?

Termasuk isu-isu seperti Taiwan, AUKUS, dan strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat.

Kemitraan strategis yang erat antara Beijing dan Moskow tanpa kewajiban kontrak dapat diartikan dukungan resmi untuk posisi kebijakan luar negeri China yang bergantung dalam hubungan dengan Rusia.

Pada dasarnya, kemitraan ini bertentangan dengan model hubungan kebijakan luar negeri modern China-Rusia yang dideklarasikannya sendiri.

Menurut Bloomberg, dua bank terbesar milik China yakni lCBC dan Bank of China berhenti melayani transaksi untuk pembelian komoditas di Rusia.

Baca Juga: 3 Nama Besar yang Diduga Jadi Donatur Invasi Putin ke Ukraina, Nomor 1 Sangat Dikenal di Dunia Sepak Bola

Divisi lepas pantai ICBC mengikuti bank-bank Barat yang berhenti mengeluarkan letter of credit dalam dolar untuk melayani pasokan bahan mentah dari Rusia.

Tetapi dalam beberapa kasus, dengan persetujuan manajemen yang lebih tinggi, letter of credit semacam itu diterbitkan dalam yuan.

Hal yang sama dilakukan Bank of China, mereka membatasi pembiayaan untuk pembelian bahan baku Rusia dan sedang menunggu rekomendasi rinci dari regulator nasional. 

Andrey Devyatov menyimpulkan analisis posisi Tiongkok dalam logika hubungan bilateral akan selalu menyimpang dari praktik multilateralisme sebagai prinsip dasar politik luar negeri Tiongkok.

Baca Juga: Ancaman Nuklir Cuma Dianggap Gertak Sambal, Mantan Pejabat AS: Dia Tidak Mengertak, Ukraina Telah Diserang

Harapan bahwa dalam hubungan bilateral China akan membantu Rusia, hanya terjadi jika itu Beijing melakukannya secara gratis dan menguntungkan.

Sementara dalam hal keuntungan finansial, sesuai dengan prinsip perilaku dalam ekonomi dunia, akan selalu bertindak selaras dengan AS tetapi tanpa konfrontasi dengan otoritas moneter Washington.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: gazeta.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah