Vladimir Putin Diserang, Gen Z Minta 'Vladdy Daddy' Hentikan Invasi ke Ukraina

- 1 Februari 2022, 22:55 WIB
akun instagram vladimir putin diserang warganet dan meminta invasi rusia ke ukraina agar dibatalkan.
akun instagram vladimir putin diserang warganet dan meminta invasi rusia ke ukraina agar dibatalkan. /instagram/@vladimir.putin_official

JURNAL PALOPO - Presiden Rusia, Vladimir Putin diserang warganet terkait keputusan menambah pasukan di perbatasan Ukraina.

Terlebih Eropa dan Amerika yang turut mempersiapkan pasukan untuk membantu Ukraina melawan Rusia.

Warganet utamanya Gen Z punya pendekatan lain untuk menghentikan potensi terjadinya peperangan antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Lirik Lagu When You Say Nothing at All oleh Ronan Keating, Ungkap Cinta Tak Butuh Kata-kata

Mereka meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk mempertimbangkan keputusan menyerang Ukraina.

Akun Instagram yang belum diverifikasi atas nama vladimir.putin_official mendapat spam dari warganet terkait hal tersebut.

Dilansir dari taskandpurpose, 'penyerang' akun Instagram Putin diketahui rata-rata dari Gen Z yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.

Para penyerang tersebut mengatakan bahwa Perang Dunia III bukan solusi dan berharap ini tidak terjadi.

Baca Juga: Profil Singkat Park Solomon, Aktor Serial Netflix All of Us Are Dead

"bestie jangan mulai ww3, perang begitu musim lalu," tulis ashiething.

"zaddy saya tolong jangan memulai perang," tulis jadeonthepaintpalette.

"halo vladi, tolong jangan perang," tulis margot_noo.

"Tolong jangan bom kami kucing saya masih hidup," tulis mysticcharlotte.

Baca Juga: Lee Yoo Mi Sukses Perankan Dua Karakter Berbeda, dari Squid Game hingga All of Us Are Dead

"jangan mulai ww3 daddi aku berjanji aku akan menjadi gadis yang baik," tulis ur.happy.loner.

Jika ditelusuri, sebagian besar dari mereka memiliki kesamaan yakni tidak pernah memposting sesuatu atau akunnya di privat.

AS dan sekutu NATO-nya telah mempertimbangkan dan memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Rusia meningkatkan militernya di perbatasan Ukraina.

Gerakan Rusia telah menjadi "langkah yang konsisten dan stabil yang melibatkan puluhan ribu tentara Rusia," kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin.

Baca Juga: 52 Pemain Positif Covid 19, Madura United dan Persib Bandung yang Terbanyak, Ketua PSSI Minta Liga Diteruskan

Pentagon mengkonfirmasi bahwa 8.500 anggota prajurit di AS dalam siaga tinggi untuk kemungkinan penempatan ke Eropa untuk mendukung sekutu NATO.

“Amerika Serikat akan berdiri bahu membahu dengan sekutu NATO kami,” kata Austin.

“Itu termasuk memperkuat keamanan di sayap timur NATO, dan seperti yang Anda tahu, kami telah menempatkan ribuan tentara AS pada perintah persiapan awal pekan ini. Jika NATO mengaktifkan pasukan tanggapannya, pasukan ini akan siap untuk pergi.”

Austin juga mengatakan, dirinya tidak percaya Putin telah membuat keputusan akhir untuk melakukan operasi ofensif dan berharap masih ada ruang untuk hasil diplomatik.

Baca Juga: All of Us Are Dead Sukses Besar, Serial Netflix Kedua yang Rajai Posisi Pertama di Seluruh Dunia

Karena situasinya yang semakin berkembang selama beberapa minggu terakhir, aplikasi media sosial TikTok menjadi pusatnya.

TikTok mulai digunakan oleh analis profesional dan detektif amatir dalam upaya untuk mendapatkan wawasan tentang rencana Kremlin menurut laporan NBC News.

TikTok dipenuhi dengan ratusan video yang merekam kekuatan militer saat menuju ke perbatasan Ukraina menurut laporan The Daily Telegraph.

Meskipun hasil dari invasi Rusia ke Ukraina tidak diketahui setidaknya satu hal yang pasti adalah upaya Gen Z yang akan terus meminta "Vladdy daddy" untuk mempertimbangkan kembali keputusan menyerang Ukraina.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah