Sumber itu menyebut jika keputusan untuk menghancurkan rumah semata-mata, dilakukan untuk keamanan negara Israel dan melindungi kehidupan warga negara Israel.
“Perdana menteri menghargai dan menghormati pemerintah Amerika. Pada saat yang sama, Israel bertindak semata-mata sesuai dengan pertimbangan keamanan Negara Israel dan melindungi kehidupan warga negara Israel," kata seorang sumber itu.
Sumber-sumber lokal mengatakan jika pasukan Israel menyerbu kota Turmus Ayya dan mulai membom rumah milik keluarga Palestina itu dengan bahan peledak sampai hancur.
Tak hanya rumah yang ditargetkan, namun beberapa bangunan terdekat juga rusak akibat ledakan.
Baca Juga: Pemilih Partai Demokrat Ingin Amerika Serikat Beri Dukungan Lebih Kuat untuk Palestina
Warga di daerah itu pun tak tinggal diam dan mecoba melawan. Namun, pasukan Israel justru menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan warga.
Bulan Juni lalu, Mahkamah Agung Israel memutuskan untuk menghancurkan rumah dua lantai milik tahanan Montaser Shalabi setelah menolak petisi yang diajukan istri tahanan Palestina itu.
Montaser Shalabi (44) merupakan warga Palestina yang ditahan oleh Shin Bet Israel Mei lalu karena melakukan operasi di pos pemeriksaan militer Za'tara.
Montaser Shalabi melepaskan tembakan ke pemukim Israel dan melukai tiga orang yang kemudian satu di antaranya meninggal dunia.