Network
JURNAL PALOPO - Pasca gencatan senjata yang disepakati Israel dan Hamas, kini konflik Israel dan Palestina kembali memanas.
Israel mendapatkan serangan berupa balon udara berisi api, yang membakar dua puluh lapangan terbuka di Israel.
Israel menduga, serangan tersebut berasal dari Hamas, kelompok militan yang berkuasa di Gaza.
Baca Juga: Kibarkan Bendera Palestina, Seorang Wanita Diserang Secara Brutal oleh Polisi Israel
Dikutip Jurnal Palopo dari reuters.com, serangan itu bermula dari pawai peringatan "Jerusalem Day" yang merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem Timur.
Dalam perayaan Jerusalem Day, ribuan orang berkumpul di Gerbang Damaskus Kota Tua Yerusalem dan mengibarkan bendera kebesaran Israel.
Perayaan tersebut memicu kemarahan dan kecaman warga Palestina hingga Militan Hamas memberi ancaman kepada Israel.
Menurut laporan Pemadam Kebakaran Israel, serangan balon api yang diluncurkan Hamas itu mengakibatkan dua puluh kebakaran.
Baca Juga: Israel Khianati Gencatan Senjata Usai Naftali Bennett Menjabat, Gaza Kembali Diserang
Kebakaran itu terjadi di lapangan terbuka di wilayah selatan Israel dekat perbatasan Gaza.
Tak tinggal diam, pada tengah malamnya Israel meluncurkan serangan balasan atas serangan balon api yang diduga diluncurkan Hamas.
Jet Tempur F16 milik Angkatan Udara Israel, melancarkan aksinya pada Rabu, 16 Juni 2021 pukul 1.00 dinihari waktu setempat.
Militer Israel mengklaim jika Jet Tempur miliknya menyerang kompleks bersenjata Hamas di kota Gaza dan kota selatan Khan Younis.
Baca Juga: Gencatan Senjata Dilanggar, Jet Tempur Israel Kembali Bombardir Palestina
Militer Israel juga menyebut serangan tersebut merupakan serangan balasan atas tindakan Palestina yang meluncurkan balon-balon dan membakar area terbuka di Israel.
Tak hanya itu, Militer Israel juga menyebut jika pihaknya siap untuk menghadapi semua skenario termasuk pertempuran baru menghadapi Hamas.
Merespon hubungan yang kian memanas, salh satu juru bicara Hamas menyebut jika Palestina akan terus memberikan perlawanan dan membela hak-hak mereka serta situs suci Yerusalem.***
