Pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Bennett berencana untuk menghindari isu kebijakan terhadap Palestina dan lebih berfokus pada reformasi domestik.
Mendengar Naftali Bennett yang kini menjabat sebagai perdana menteri Israel, tidak membuat Palestina mengakui adanya perubahan pada era pemerintahan yang baru itu.
Palestina memprediksi bahwa Bennett justru akan tetap mengejar agenda sayap kanan untuk meruntuhkan dan merebut wilayah Palestina yang sebagian telah diduduki di Tepi Barat, Gaza.
“Terlepas dari bentuk pemerintahan di Israel, itu tidak akan mengubah cara kita memandang entitas Zionis,” ujar Fawzi Barhoum, Pembicara Hamas.
Baca Juga: Cek Fakta: Mandi Setelah Begadang Bisa Akibatkan Kematian, Benarkah?
Barhoum mengatakan bahwa Palestina harus tetap melawan dengan paksa untuk mendapatkan kembali hak-hak warga Palestina atas perebutan wilayahnya.***