JURNAL PALOPO –Lebih dari 10 hari, dokter Palestina di rumah sakit utama al-Shifa Jalur Gaza telah bekerja sepanjang waktu tanpa henti untuk selamatkan nyawa pasien selama pengeboman Israel.
Kematian dua dokter senior yaitu, Ayman Abu al-Ouf, Kepala Penyakit Dalam RS al-Shifa, dan Ahli Saraf Psikiatri, Mooein Ahmad al-Aloul memberikan pukulan psikologis kepada petugas medis.
Para petugas medis juga menghadapi kekurangan sumber daya medis yang cukup parah karena perang dan blokade yang berlangsung selama 14 tahun.
Baca Juga: Puji Gencatan Senjata Israel-Palestina, Joe Biden: Mereka Berhak Hidup dengan Aman
Dilansir dari Al Jazeera, 5 dokter ini menceritakan pengalamannya bekerja di tengah kekacauan perang. Berikut selengkapnya.
Sarah El-Saqqa, Operasi Umum
“Saya telah bekerja di bawah tekanan selama sekitar 13 jam sehari.Ini sangat stress dan melelahkan.
“Jauh dari keluarga di tengah semua pengeboman ini mengkhawatirkan.
Baca Juga: Israel-Palestina Sepakati Gencatan Senjata, Warga Gaza: Terima Kasih Tuhan