Fakta Sejarah: Israel Buat Palestina jadi Pribumi yang Tersiksa di Tanah Sendiri

- 16 Mei 2021, 22:18 WIB
Fakta Sejarah: Israel Buat Palestina jadi Pribumi yang Tersiksa di Tanah Sendiri
Fakta Sejarah: Israel Buat Palestina jadi Pribumi yang Tersiksa di Tanah Sendiri /Pixabay / Jorge Villalba /

JURNAL PALOPO- Palestina dan Israel adalah sebuah negara yang keduanya memiliki penduduk muslim dan yahudi.

Ironisnya, sudah lebih dari 70 tahun Israel menyerang Palestina. Ternyata ketegangan dua negara ini bermula sejak puluhan tahun lalu.

Dikutip dari Jurnal Miqot yang ditulis oleh Misri A. Muchsin dengan judul "Palestina dan Israel: Sejarah, Fakta, dan Masa Depan", diterangkan secara rinci soal latar belakang ketegangan Palestina dan Israel. 

Baca Juga: Negara Anggota OKI Lakukan Pertemuan Darurat Bahas Agresi Israel di Palestina

Palestina pada tahun 1917 telah jatuh ke tangan Inggris setelah kekalahan Turki Usmani yang berjaya selama 300 tahun. Akibat kekalahan Turki Usmani, Liga Bangsa-Bangsa atau kini dikenal Perserikatan Bangsa-Bangsa memberi mandat kepada Inggris untuk mengurus Palestina. 

Setelah berada dalam cengkeraman Inggris, umat Islam dengan tokoh-tokoh ulamanya seperti Haji Husaini (mufti Palestina) selalu berjuang untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajahan Inggris. 

Hal tersebut dikarenakan negara Inggris selalu mengistimewakan lembaga Zionis  yang ada di Eropa bernama Judenstat atau kemudian lebih popular dengan State of Israel. 

Baca Juga: Bela Palestina, Intip Potret Bella Hadid yang Turun Ke Jalan Kenakan Sorban, dan Pegang Bendera

Meskipun begitu, State of Israel yang berisi orang-orang Yahudi ini amat tertekan dan ditindas oleh Eropa khususnya Eropa Timur, sehingga memacu mereka masuk-datang ke Palestina.

Hal ini yang menjadi awal petaka dan sumber konflik Islam-Yahudi di Palestina. Lebih-lebih setelah State of Israel yang diketuai oleh Theodor Herzl, dijadikan bahan utama dalam rencana mendirikan negara Israel.

Menurut sebagian ahli, cara mewujudkan negara bagi orang Yahudi di tanah Palestina dilakukan dengan dalih bahwa orang Yahudi memiliki hubungan sejarah lama dengan Palestina.

Baca Juga: Donasi untuk Palestina Tembus 1,8 Milyar, Atta Halilintar: Alhamdulillah, Makasih Banyak Orang Baik

Istilah yang digunakan historic right atau historic title, tidaklah ada asas dalam perundang-undangan dan tidak pula dasar hukum yang nyata.

Padahal, dalam undang-undang antar bangsa sudah ditegaskan bahwa tidak diperbolehkan membangun satu negara atas dasar karena mempunyai ikatan sejarah semata.

Akibat adanya ketentuan tersebut, orang Yahudi yang membangun negara Israel di Palestina sangat jelas tidak memiliki dasar hukum dan dasar argument.

Baca Juga: Konflik Palestina dan Israel: Benjamin Netanyahu Salahkan Hamas dan Akan Lanjutkan Serangan

Oleh karena itu, setelah Yahudi mewujudkan misinya untuk membuat Negara Israel, mereka segera melakukan perampasan di tanah Palestina dengan menduduki dan menghalau penduduk muslim. 

Israel tak pernah segan membunuh secara brutal penduduk Palestina Muslim yang tidak bersalah, termasuk warga sipil, wanita, dan anak-anak. 

Semua yang dilakukan Israel adalah untuk menimbulkan kesan kekejaman dan keganasan mereka, sehingga tercapai misinya untuk memberikan rasa takut pada Muslim Palestina sehingga meninggalkan tanah kelahiran mereka. 

Baca Juga: Demonstran dari Penjuru Dunia Lakukan Unjuk Rasa Dukung Palestina: Ini Adalah Genosida

Jika para Muslim Palestina ini meninggalkan negaranya, maka akan melapangkan jalan Yahudi-Israel untuk merebut dan menduduki Tanah Palestina, Yerusalem khususnya.***

 

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah