Baca Juga: Lakukan Tarian Erotis di TikTok, Mahkota Miss Papua Nugini Dicabut
Baca Juga: Siswi Kelas 6 SDN 1 Lalebata Palopo, Masuk 10 Besar Lomba Menulis Surat Tingkat Nasional
Berbagai rintangan terus dihadapi sastrawan ini, hal tersebut bahkan sempat ia tuliskan di web pribadinya, bagaimana kesulitan dan bahaya karena karya-karyanya selalu menghantui dirinya.
Meski sempat dicekal oleh otoritas politik dan agama Mesir, karena melawan mutilasi Genital (FGM) dan menghubungkan masalah seksual dengan penindasan politik dan ekonomi.
Serta merasakan dinginnya lantai penjara, tidak menghilangkan niat dari sang penulis untuk terus menciptakan karya-karya terbaik yang kritis.
Saking di anggap sangat berbahaya beberapa organisasi politik dan agama Mesir, bahkan merencanakan pembunuhan kepada Nawal El Saadawi.
Baca Juga: Sambut Bulan Suci, Ini Tips Dekorasi Mewah untuk Ramadhan 2021
Selain itu lembaga Asosiasi Solidaritas Wanita Arab yang didirikannya juga ditutup, hingga majalah Noon yang diterbitkan komunitas tersebut juga ditutup.
Meski dikenal dengan segudang kontroversinya, tapi Nawal El Saadawi telah mendapatkan banyak penghargaan sebagai seorang sastrawan nasional maupun internasional, dan kini karya-karya dari sang penulis ini juga sudah bisa di nikmati hingga dalam bentuk 30 bahasa diseluruh dunia.