Coca-Cola, Pepsi dan Nestlé Duduki Peringkat Teratas Pencemar Plastik Selama Tiga Tahun Terakhir

- 7 Desember 2020, 19:58 WIB
Ilustrasi sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik /Hans/Pixabay/Hans

Pada bulan Maret, Coca-Cola, Pepsi, Nestlé dan Unilever ditemukan bertanggung jawab atas setengah juta ton polusi plastik di enam negara berkembang setiap tahun, dalam sebuah survei oleh LSM Tearfund.

“Perusahaan pencemar terbesar di dunia mengklaim bekerja keras untuk mengatasi polusi plastik, namun sebaliknya mereka terus memompa keluar kemasan plastik sekali pakai yang berbahaya,” kata Emma Priestland, koordinator kampanye global Break Free From Plastic.

Priestland mengatakan satu-satunya cara untuk menghentikan gelombang global sampah plastik yang meningkat adalah dengan menghentikan produksi, menghapus penggunaan tunggal, dan menerapkan sistem penggunaan kembali.

“Coca-Cola, Pepsi, dan Nestlé harus memimpin dalam menemukan solusi nyata untuk menemukan kembali cara mereka mengirimkan produk mereka,” katanya.

Baca Juga: Tes Psikologi Hubungan, 3 Pertanyaan Sederhana Mengungkap Skenario Hubungan Anda Sendiri

Hingga 91 persen dari semua sampah plastik yang pernah dihasilkan belum didaur ulang dan akhirnya dibakar, di tempat pembuangan sampah atau di lingkungan alam, menurut sebuah studi tahun 2017 .

Audit global sampah plastik bermerek tahun ini mengungkapkan bahwa sachet sekali pakai, yang digunakan untuk menjual produk dalam jumlah kecil seperti saus tomat, kopi, dan sampo, adalah jenis barang yang paling banyak ditemukan, diikuti puntung rokok, kemudian botol plastik.

Simon Mbata, koordinator nasional Asosiasi Pemetik Sampah Afrika Selatan, mengatakan, “Mayoritas plastik yang kami temukan tidak dapat didaur ulang. 

"Kami menemukannya di mana-mana, di aliran limbah kami, di tanah kami. Saat terkubur, itu mencemari tanah kita. Apa pun yang tidak dapat didaur ulang tidak boleh diproduksi."

Baca Juga: Warna Apa yang Dipancarkan oleh Kepribadian Anda? Ikuti Tes Ini dan Cari Tau Siapa Anda

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah