Pemimpin Tertinggi Iran Menolak Pembicaraan karena Melihat ke Masa Depan Pasca Trump

- 24 November 2020, 20:41 WIB
Ilustrasi bendera Iran.
Ilustrasi bendera Iran. /PIXABAY/jorono

JURNALPALOPO - Pemimpin tertinggi Iran menolak prospek negosiasi baru dengan Barat pada hari Selasa, bahkan ketika pemerintah Teheran berbicara dengan optimis tentang kembalinya perusahaan asing dalam ketiadaan Trump dan sanksi-sanksinya.

Kemenangan presiden terpilih Joe Biden telah meningkatkan kemungkinan bahwa Amerika Serikat dapat bergabung kembali dengan kesepakatan yang dicapai Iran dengan kekuatan dunia pada 2015, di mana sanksi dicabut sebagai imbalan atas pembatasan program nuklir Iran.

Presiden Donald Trump membatalkan kesepakatan pada 2018, dan Teheran menanggapi dengan mengurangi kepatuhannya.

Baca Juga: Pejuang Masa Pandemi, Semua Orang Berperan Menekan Laju Penyebaran Covid-19

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Tempat Paling Aman, Tentukan Kelemahan dan Kekuatan Anda

Staf Biden mengatakan mantan wakil presiden itu bertujuan untuk memulihkan kesepakatan asalkan Iran kembali mematuhinya.

Tetapi para diplomat dan analis juga mengatakan ini tidak mungkin terjadi dalam semalam, karena kedua pihak menginginkan komitmen tambahan.

Washington ingin Iran mengekang program rudal yang tidak tercakup dalam kesepakatan nuklir, dan mengurangi intervensinya di Timur Tengah.

Iran telah lama mengatakan tidak akan bernegosiasi mengenai rudal, dan tidak ada pembicaraan yang dapat dimulai kecuali Washington kembali ke perjanjian nuklir dan mencabut sanksi tanpa syarat.

Halaman:

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x