Sekertaris Negara Bagian Michigan Menyebut Gugatan Pemungutan Suara Trump 'Sembrono'

5 November 2020, 13:37 WIB
Sekertaris negara bagian Michigan, Jocelyn Benson menyebut gugatan Trump 'sembrono' /Twitter/@JocelynBenson

JURNALPALOPO - Sekretaris negara Michigan mengecam gugatan yang diajukan oleh kampanye Presiden Trump pada hari Rabu dan menyebutnya 'sembrono'.

Jocelyn Benson mengatakan kepada CBSN bahwa gugatan Trump yang berusaha menghentikan penghitungan surat suara yang masuk di Michigan adalah informasi yang salah yang dirancang untuk menabur benih keraguan di antara para pemilih kami tentang integritas proses pemilihan kami.

Negara bagian ini sudah dikunci Joe Biden dari Demokrat pada har Rabu meskipun pada kampanye pemilihan, Trump kembali mengumumkan gugatan tersebut.

Baca Juga: Empat Budaya Korean Wave untuk Temani PSBB di Rumah Aja

Baca Juga: Dengan kekalahan Biden dari Trump di Florida, Demokrat mulai Mencari Tahu Penyebab Kekalahannya

Manajer kampanye, Bill Stepien mengklaim pengamat kampanye Trump telah ditolak aksesnya di stasiun penghitungan untuk mengamati pembukaan surat suara.

Benson mengatakan bahwa petugas pemungutan suara telah mengikuti setiap aturan dengan cermat saat mereka menghitung suara secara transparan dengan orang-orang dari kedua sisi.

Karena suara yang tidak hadir terus dihitung sebelumnya pada Rabu, pengunjuk rasa berkumpul di luar TCF Center di Detroit, meneriakkan pemberhentian penghitungan suara.

Benson mengatakan klaim bahwa pengamat kampanye tidak diizinkan di dalam pusat penghitungan tampaknya dirancang untuk mendorong narasi palsu bahwa prosesnya terbuka dan sepenuhnya aman.

Baca Juga: BTS Hingga BLACKPINK Puncaki Chart Weekly Gaon, Periode Oktober 2020

Baca Juga: Lockdown 6 Bulan, Arab Saudi Kembali Buka Ibadah Umroh, 244 Jamaah Indonesia Siap Berangkat

“Ada banyak perwakilan dan penantang karena selama proses ini di dalam TCF Center, mengamati proses, mengamati proses,” katanya dilansir dari NY Post.

“Kami sudah sangat jelas bahwa begitu seseorang mengganggu, mereka harus pergi. Kami hanya memiliki sedikit contoh tentang itu," ungkap Benson.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler