JURNALPALOPO.COM – Rencana Tiongkok yang akan melakukan perluasan dengan membangun jaringan logistik di kawasan Asia-Pasifik terungkap dalam laporan tahunan Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Ini merupakan ambisi pemerintahan Xi Jinping yang ingin menguasai sebagian besar wilayah Samudera Hindia. Salah satunya dengan membangun pangkalan militer di beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Tak dipungkiri, Tiongkok memang tengah mengalami peningkatan di sektor militer. Pembuatan sejumlah rudal balistik berhulu ledak nuklir, hingga kendaraan tempur super canggih adalah bukti Negeri Tirai Bambu punya ambisi untuk menjadi salah satu kekuatan dunia selain Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Baca Juga: Miniatur Truk Terbuat dari Limbah Kayu yang Bernilai Rupiah
Baca Juga: Spesialis Pencurian Kotak Amal dengan Modus Bermalam di Masjid Ditangkap Polisi
Hal tersebut telah diprediksi Dephan Amerika yang mengatakan Beijing akan memiliki hulu ledak nuklir dua kali lipat dalam waktu satu dekade ke depan.
Dikutip Jurnal Palopo dari Asia Nikkei Review, laporan tersebut menyebutkan soal peta kekuatan militer Tiongkok.
Dalam laporan tersebut mengungkap rencana Tiongkok membangun fasilitas logistik militer di sejumlah wilayah Samudera Hindia.
Ada lima negara yang menjadi target lokasi pembangunan militer Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA).
Baca Juga: Siap - siap, Bantuan Subsidi Gaji Rp600 Ribu Tahap II Akan Cair
Baca Juga: Samsung Telah Merilis Galaxy Z Fold 2, ini Harga dan Spesifikasinya
Di Asia Tenggara sendiri, Indonesia masuk dalam rencana pembangunan tersebut selain Thailand, Singapura dan Myanmar.
Sedangkan untuk Asia Selatan, laporan itu menuliskan Pakistan dan Sri Langka menjadi lokasi pembangunan pangkalan militer Tiongkok.
Ekspansi Tiongkok tidak hanya pada kawasan Asia, tapi juga di sejumlah negara Afrika dan Oceania.
Pada 2017 lalu, Tiongkok membangun pangkalan militer pertamanya di luar negeri di Djibouti. Pembangunan inilah yang menjadi dasar Dephan AS memprediksi ekspansi Tiongkok.
Baca Juga: Berawal dari Jiplakan, Kini Drone Iran Mampu Menembus Baja Hingga Sejajar dengan AS dan Israel
Baca Juga: Merasa Dilecehkan, Ketua DPRD Tolitoli Lempar Palu hingga Nyaris Adu Jotos
Total pembangunan pangkalan tersebut adalah sebesar 590 juta USD atau setara Rp8,6 triliun.
Pembangunan pangkalan militer di Djibouti ini sebagai upaya mendukung reaksi militer terhadap segala kemungkinan yang mengancam investasi Tiongkok di kawasan Afrika.***