Trump Dinilai Telah Kibarkan Bendera Putih dalam Penanganan Covid-19

1 Juli 2020, 08:24 WIB
Joe Biden. /Joe vision /

JURNALPALOPO.com - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Joe Biden dalam konferensi pers pertamanya mengatakan bahwa Presiden Amerika Donald Trump telah salah urus dalam penanganan pandemi Covid-19 di negaranya.

Dalam kesempatan yang dilakukan di kampung halamannya di Wilmington, Delaware tersebut, Joe Biden menilai penanganan pandemi Covid-19 di AS carut-marut karena Trump mengabaikan krisis saat kasus meningkat.

Joe Biden menilai Trump telah mengibarkan berndera putih dan menyerah dalam perang melawan Covid-19.

Baca Juga: Muncul Virus Flu Baru yang Berpotensi Jadi Pandemi Di Tiongkok

Sikap Trump yang dianggap mengabaikan krisis Covid-19 menjadi penyebab terpuruknya AS dalam menangani pandemi Covid-19.

Alhasil, ekonomi AS ikut terpuruk seiring dengan jumlah kasus infeksi dan kematian yang semakin meningkat. 

Sampai hari ini, total ada sekitar 2,6 juta kasus yang telah dilaporkan di AS dan lebih dari 128.000 yang meninggal dunia menjadikan AS berada diurutan pertama dengan jumlah kasus kematian tertinggi di dunia.

"Sekarang hampir Juli dan tampaknya presiden kita telah menyerah, mengibarkan bendera putih dan meninggalkan medan perang," kata Biden seperti dikutip JURNALPALOPO.com dari Aljazeera.

Baca Juga: Diselamatkan Nelayan, Hampir 100 Orang Pengungsi Rohingya Tiba di Aceh Utara

Dalam rilisnya, Biden berencana akan mempekerjakan setidaknya 100.000 orang tenaga kontrak untuk mengatasi pandemi yang dimana akan dilakukan lebih banyak pengujian Covid-19.

Dia menambahkan bahwa penggunaan masker dan menjaga jarak harus menjadi protokol yang wajib dilakukan. Dia juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 kemungkinan bisa memburuk ketika musim flu datang.

Trump dan sekutu-sekutunya mengatakan tanpa adanya larangan perjalanan bagi pengunjung dari Tiongkok dan Eropa, jumlah korban Covid-19 di AS bisa lebih besar.

Mereka berpendapat bahwa peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi dalam beberapa minggu terakhir sebagian besar disebabkan oleh lebih banyak pengujian, meskipun hasil tes positif juga meningkat.

Baca Juga: Perang dengan Korea Selatan Pecah, Korut Ancam Tembakkan Nuklir ke AS

Menanggapi tudingan tersebut, juru bicara kampanye Trump, Courtney Parella menilai Biden justru takut dalam menghadapi kontestasi Pemilu AS.

 
 

Dalam jajak pendapat 22-23 Juni lalu menemukan bahwa hanya 37 persen orang Amerika menyetujui cara Trump menanggapi pendemi.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler