Perang dengan Korea Selatan Pecah, Korut Ancam Tembakkan Nuklir ke AS

26 Juni 2020, 21:04 WIB
Kiri : Presiden Amerika Serikat (Donald Trump), Kanan : Presiden Korea Utara (Kim Jong Un). /* /

JURNALPALOPO.com - Pengeboman kantor penghubung antara Korea Utara dan Korea Selatan di perbatasan menjadi pemantik panasnya hubungan kedua negara bertetangga ini.

Hubungan kedua negara mengarah ke peperangan langsung.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, sebanyak 24.000 pasukan yang disiagakan Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan untuk berjaga-jaga jika perang fisik pecah.

Baca Juga: Badai Kiriman dari Gurun Sahara Menerpa AS, Terbesar di 50 Tahun Terakhir

Kamis 25 Juni 2020 kemarin, Korut memperingati 70 tahun Perang Korea yang bermula dari invasi ke wilayah Korsel.

Peringatan tersebut ditandai dengan kunjungan masyarakat ke monumen-monumen dan tentara sebagai bukti kebencian pada AS.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul "Hubungan Kian Memanas, Korut Ancam Tembakkan Nuklir ke AS jika Perang dengan Korea Selatan Pecah".

Media pemerintah Korut juga mengeluarkan konten editorial khusus yang memuji pertempuran yang mereka sebut sebagai 'Perang Pembebasan Bumi Pertiwi'.

Baca Juga: 28 Tahanan Polres Gowa Jalani Pemeriksaan Rapid Test, Ini Hasilnya

Kedutaan Besar Korea Utara di Rusia mengeluarkan pernyataan ancaman pada lawan-lawannya di saat yang bersamaan.

Ancaman tersebut lebih dikhususkan kepada AS yang apabila perang Korea kembali pecah, Maka Korut akan meluncurkan serangang nuklir ke AS.

Pernyataan itu kemudian disebarkan oleh kantor berita pemerintah Rusia, TASS.

Menurut pemberitaan tersebut, Pyongyang kini 'memiliki kemampuan untuk menghukum tanpa ampun siapa pun yang berani terlibat'.

Baca Juga: Krisis Pandemi, UNICEF : Banyak Anak Kekurangan Gizi di Yaman

Kemunculan ancaman ini seiring dengan laporan yang menyebut Pyongyang sedang menimbun cadangan senjata nuklir.

Sebagai respon atas ancaman perang dari Korut, Korea Selata pun memindahkan seluruh kekuatan tentaranya ke perbatasan.

"Tahun ini, Militer AS telah melaksanakan sejumlah manuver militer di Korsel dan sekitarnya dengan tujuan menyerang Korut secepatnya," ungkap pernyataan yang diumumkan Kedutaan Korut.

"Ronde baru dari perang Korea akan menambah gelaran khusus yang sensasional dalam sejarah umat manusia," lanjutnya.

Baca Juga: Sungai Masamba Meluap, IDP : Normalisasi Masih Terus Dilakukan

"Ini akan membawa akhir dari kekaisaran lainnya bernama Amerika Serikat (AS)," tegas mereka.

Pernyataan tersebut juga mempertegas posisi korut untuk 'melanjutkan pembangunan kekuatan untuk mengatasi ancaman nuklir yang tangguh dari AS'.

Sehari sebelumnya, Korut memberi peringatan bahwa Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un berniat mengakhiri perjanjian mereka dengan AS dan Korsel pada tahun 2018 silam.

Keputusan ini muncul setelah Kim dan sejumlah pejabat partai yang juga berkedudukan dalam urusan militer bertemu untuk memeriksa persediaan senjata.

Baca Juga: Peringati Hari Anti Narkoba Internasional, Walikota Palopo Ikut Menyemarakkan Secara Virtual

Peringatan itu datang dari Sekertaris Kementerian Pertahanan meskipun Korut dikabarkan menunda agresi militer ke Korea Selatan.

Mereka menyebut saat ini bukanlah waktunya untuk menyerang dengan nuklir, tetapi menggunakan senjata biologis massal.***

(Penulis : Mahbub Ridhoo Maulaa)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler