Pasokan Gas Alam Eropa Berkurang, Volodymyr Zelensky Tuduh Rusia Lagi: Mereka Membelenggu UE

17 Juni 2022, 13:59 WIB
Para pemimpin Eropa bertemu Zelensky di Kyiv di mana momen ini menjadi pertama kalinya setelah dimulainya perang di Ukraina. //Reuters/Ludovic Marin/Pool

JURNAL PALOPO - Pasokan Gas Alam Eropa Berkurang, Volodymyr Zelensky Tuduh Rusia Lagi: Mereka Membelenggu UE.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh perusahaan energi yang dikelola pemerintah Rusia, Gazprom berusaha membelenggu negara-negara Eropa.

Volodymyr Zelensky mengatakan mereka menghukum Eropa dengan harga gas tinggi karena mendukung Ukraina dalam invasi Moskow.

Baca Juga: Lirik dan Arti Dreamin' On dari Da-Ice, Soundtrack One Piece pada Arc Wano

Zelensky, dalam pidatonya pada kamis waktu setempat, menyerukan negara-negara Eropa untuk mengakhiri ketergantungan mereka pada energi Rusia.

Pernyataan Zelensky datang ketika Gazprom Rusia memotong aliran gas alam ke Eropa dua kali minggu ini.

Sebuah langkah yang menurut para kritikus adalah langkah yang diperhitungkan secara politik oleh rezim Vladimir Putin.

Patokan utama untuk harga berjangka gas Eropa naik di atas 120 Euro (sekitar Rp1,8 juta dengan kurs Rp15.569)) per megawatt jam pada hari Kamis, meningkat 32 persen dari bulan lalu, menurut Trading Economics.

Baca Juga: Lawan Persib Bandung dengan Pemain Muda, Pelatih Persebaya Aji Santoso Beri Pesan Sakral

Gazprom mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka harus memotong jumlah gas alam melalui pipa Nord Stream ke Eropa dari 167 juta meter kubik per hari menjadi 100 juta.

"Saya percaya bahwa bukan kebetulan situasi dengan gas di Eropa telah memburuk hari ini," kata Zelensky dikutip dari Newsweek.

"Rusia telah melakukan ini dengan sengaja, membatasi pasokan untuk merugikan Eropa, untuk menyerang orang Eropa," katanya.

Menanggapi invasi Moskow ke Ukraina, Uni Eropa membalas dengan sanksi ekonomi terhadap Rusia.

Baca Juga: Bukan Persija Jakarta, Egy Maulan Vikry Justru Bakal Main di Klub Eropa, Cek Rumor Panas Winger Timnas

Tetapi disatu sisi, Uni Eropa masih bergantung pada gas alam Rusia. Mereka masih mengimpor 155 miliar meter kubik gas alam dari Rusia pada tahun 2021, menurut Badan Energi Internasional.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Kamis mengatakan kepada wartawan bahwa tindakan yang diambil oleh Gazprom tidak ada intervensi pemerintah menurut kantor berita milik negara Rusia TASS.

"Tidak ada yang disengaja di sana, ini adalah masalah yang tidak terhubung dengan kami," kata Peskov, dengan menuliskan pengurangan kapasitas untuk masalah dengan turbin.***

 

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Newsweek

Tags

Terkini

Terpopuler