Rusia Masih Menahan Perang Nuklir, Peskov: Ada Ancaman Nyata Baru Gas

23 Maret 2022, 07:40 WIB
Ilustrasi senjata nuklir. /Tangkapan layar Instagram/@infiniteposters//

JURNAL PALOPO - Rusia masih menahan untuk tidak menggunakan senjata nuklirnya dalam konflik dengan Ukraina. 

Hal ini disampaikan juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov dalam sebuah wawancara dengan media internasional.

Menurut Dmitry Peskov, Rusia hanya akan menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman nyata terhadap keberadaan negaranya.

Baca Juga: Persib Bandung Belum Pastikan Posisi Teja Paku Alam, 3 Pemain Utama Absen Lawan Persik

“Kami memiliki konsep keamanan nasional, itu dalam domain publik," katanya dikutip dari Ria Novosti.

"Artinya, jika ada ancaman terhadap keberadaan negara, maka itu dapat digunakan sesuai dengan konsep kami,” ujarnya yang disiarkan CNN . 

Tidak ada alasan lain bagi Rusia untuk menggunakan senjata nuklir selain adanya ancaman terhadap Moskow.

Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menekankan bahwa Moskow mengambil masalah senjata nuklir dengan tanggung jawab penuh.

Baca Juga: Resep Lontong Paris Cookies atau Biji Kurma, Cocok untuk Sajian Kue Lebaran

Seperti yang pernah diungkapkan sebelumnya, Ryabkov mengatakan Rusia bersama dengan kekuatan nuklir lainnya, menegaskan kembali prinsip dasar bahwa tidak ada pemenang dalam perang nuklir, dan itu tidak boleh dilepaskan.

Pada awal Januari, Rusia, Amerika Serikat, Cina, Inggris Raya, dan Prancis mengeluarkan pernyataan tentang pencegahan perang nuklir dan pencegahan perlombaan senjata.

Seperti dicatat oleh perwakilan resmi Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, dokumen itu disiapkan atas inisiatif Rusia. 

Peskov mengatakan sebelumnya bahwa Vladimir Putin, sebagai panglima tertinggi, mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan warga negara pada tingkat yang tepat.

Baca Juga: Dongeng Asal Mula Pohon Kelapa, Kisah Anak 10 Tahun dari Papua Mengorbankan Nyawa demi Orang Tua

Menurut juru bicara Kremlin, Rusia hidup dalam lingkungan yang agresif dimana mereka mendapat perlakuan tidak ramah dari negara-negara NATO.  

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan bahwa prospek konflik nuklir sekali lagi dalam kemungkinan.

"Peningkatan tingkat kesiapan tempur pasukan nuklir Rusia adalah peristiwa yang mengerikan.

"Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali menjadi kemungkinan," kata Guterres kepada wartawan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Cek Gambar dan Ketahui Cara Orang Menilai Kepribadian Anda

Menurutnya, keamanan dan perlindungan fasilitas nuklir di Ukraina harus dipastikan. Dia menyuarakan seruan untuk memulai jalur diplomasi dan perdamaian.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: RIA Novosti

Tags

Terkini

Terpopuler