Rusia Bantah Tudingan Ukraina Terkait Serangan Fasilitas Kesehatan, WHO: Kekejaman Tidak Berbudi

15 Maret 2022, 07:35 WIB
Ilustrasi / Rusia bantah tudingan Ukraina, serang fasilitas kesehatan / Alexander Ermochenko / Reuters/

JURNAL PALOPO- Rusia dengan tegas membantah tudingan Ukraina terhasap invasi yang dilakukan. 

Tudingan Ukraina pada Rusia, sekaitan dengan invasi yang disebutnya ikut menterang fasilitas kesehatan. 

Rusia mendapatkan sorotan dunia, setelah foto wanita hamil harus meninggal bersama bayinya di Ukraina. 

Baca Juga: Wanita Hamil di Ukraina Tewas Bersama Calon Bayinya, Korban Bom Rusia di Mariupol

Rusia dianggap telah melanggar aturan, lantaran melakukan penyerangan umum berupa rumah sakit.

Hingga mengakibatkan kerusakan pada fasilitas kesehatan, yang menjadi hal penting bagi warga sipil. 

Dengan tegas Rusia kembali membantah telah menyerang warga, hingga fasilitas kesehatan yang begitu penting. 

Dikutip Jurnal Palopo dari Al Jazeera, salah seorang pejabat Rusia mengklaim jika rumah sakit bersalin telah diambil alih oleh ekstremis Ukraina.

Baca Juga: Timbal Balik Sanksi Barat ke Rusia, Moskow Siap 'Miskinkan' Perusahaan yang Keluar dari Wilayahnya

Tempat itu digunakan sebagai pangkalan, dan tidak ada pasien atau petugas medis yang tersisa di dalam.

Sementara di London, Duta Besar Rusia untuk PBB dan Kedutaan Besar Rusia mendapat penghinaan, saat dirinya menyatakan jika berita tentang kesulitan ibu hamil di Ukraina adalah sesuatu yang palsu. 

Meski video yang dibuat oleh seorang Blogger bernama Mariana Vishegirskaya diputarkan sebagai bukti, betapa kesulitannya wanita hamil ketika rumah sakitnya dihancurkan. 

Dalam video tersebut terlihat, Mariana Vishegirskaya berjuang ditengah puing-puing untuk bisa melahirkan bayinya. 

Baca Juga: Baru Beberapa Jam Amerika Tuduh Rusia Minta Bantuan ke China, Langsung Dibantah Beijing

Beruntung Mariana berhasil melahirkan bayi kecil yang diberi nama Veronika, dengan selamat meski ketegangan dan rasa takut terus menghampiri. 

Namun, saat video tersebut diperlihatkan, sekali lagi pejabat Rusia mengklaim jika itu semua adalah kebohongan.

Wanita tersebut merupakan seorang aktor yang membuat Rusia semakin di pojokkan. 

"Kejadiannya pada 9 Maret di Rumah Sakit No. 3 Mariupol. Kami berbaring di bangsal ketika kaca, bingkai, jendela, dan dinding terpisah, Kami tidak tahu bagaimana itu terjadi," Ungkap Mariana Vishegirskaya, dikutip dari Al Jazeera

Baca Juga: Serangannya Mengendor dan Tidak Terkoordinasi, Rusia Dikabarkan Minta Bantuan ke China

Melihat hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penghentian segera semua serangan terhadap fasilitas kesehatan di Ukraina.

"Serangan mengerikan ini membunuh dan menyebabkan cedera serius pada pasien dan petugas kesehatan"

"Menghancurkan infrastruktur kesehatan vital, dan memaksa ribuan orang untuk tidak mengakses layanan kesehatan meskipun ada kebutuhan bencana,"ungkap WHO, dikutip dari Al Jazeera

Lebih lanjut, WHO menyatakan jika tindakan yang dilakukan Rusia dengan menyerang fasilitas kesehatan merupakan sesuatu yang tidak berbudi. 

Baca Juga: Status Perdagangan Dicabut, Rusia Akui Alami Kerugian dan Andalkan China

"Menyerang yang paling rentan bayi, anak-anak, wanita hamil, dan mereka yang sudah menderita penyakit, dan petugas kesehatan mempertaruhkan hidup mereka sendiri untuk menyelamatkan nyawa adalah tindakan kekejaman yang tidak berbudi,"tutup pernyataan WHO. 

Darurat kesehatan yang banyak dikeluhkan baik ibu hamil, maupun warga dengan keluhan penyakit terus ikut mewarnai invasi Rusia ke Ukraina.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler