Wanita Hamil di Ukraina Tewas Bersama Calon Bayinya, Korban Bom Rusia di Mariupol

15 Maret 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi / serangan bom Rusia tewaskan ibu hamil /REUTERS/BACKANDALIVE/

JURNAL PALOPO- Seorang ibu hamil di Ukraina dinyatakan meninggal, ketika Rusia menjadikan rumah sakit bersalin sebagai sasaran pengeboman. 

Nasib naas itu harus dialami oleh salah satu ibu hamil di Ukraina, ketika negaranya masih terus mendapatkan serangan dari Rusia. 

Wanita hamil yang harusnya melahirkan di rumah sakit, terpaksa harus dilarikan menggunakan tandu untuk bisa sampai ke mobil ambulans, sambil terus memegang perutnya meminta untuk diselamatkan. 

Baca Juga: Timbal Balik Sanksi Barat ke Rusia, Moskow Siap 'Miskinkan' Perusahaan yang Keluar dari Wilayahnya

Baca Juga: Status Perdagangan Dicabut, Rusia Akui Alami Kerugian dan Andalkan China

Dilansir Jurnal Palopo dari Al Jazeera, wanita itu telah berlumuran darah dengan wajah yang pucat.

Hal ini terlihat, saat tim penyelamat berusaha membawanya melewati puing di kota Mariupol yang terkepung. 

Pihak berwenang Ukraina mengatakan kota itu telah menjadi sasaran pemboman tanpa henti sejak pasukan Rusia mengepungnya pada 2 Maret. 

Bahkan dari pengakuannya, 400.000 orang yang tinggal di Mariupol dibiarkan tanpa air, makanan, dan obat-obatan dengan akses komunikasi yang telah diputus. 

Baca Juga: Baru Beberapa Jam Amerika Tuduh Rusia Minta Bantuan ke China, Langsung Dibantah Beijing

Baca Juga: Tak Gentar dengan Sanksi Negara Barat, Rusia Percaya China Ada Dipihaknya

Dalam pengakuan seorang wartawan Associated Press, wanita hamil tersebut sempat berteriak kepada tim medis untuk ikut membunuhnya ketika mengetahui jika bayinya tidak bisa diselamatkan. 

Sementara dari pengakuan seorang ahli bedah, Marin mengatakan jika panggul ibu hamil tersebut hancur. 

Meski petugas telah berusaha mengambil tindakan dengan melakukan operasi Caesar, namun tetap saja bayi tersebut tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kehidupan. 

Setelah mengetahui jika Bayi telah meninggal, akhirnya mereka fokus untuk menyelamatkan sang ibu.

Baca Juga: Serangannya Mengendor dan Tidak Terkoordinasi, Rusia Dikabarkan Minta Bantuan ke China

Baca Juga: Ternyata Ada Juga yang Ditakuti Rusia, Militer dan Virus Corona Tidak Ada Apa-apanya

Namun tiga puluh menit berselang, wanita yang belum sempat ditanyakan namanya itu juga ikut meninggal. 

"Resusitasi ibu lebih dari 30 menit tidak membuahkan hasil, akhirnya keduanya meninggal," Ungkap Marin, dikutip dari Al Jazeera. 

Beruntung wanita malang tersebut, dijemput oleh pihak keluarganya, sehingga tidak berakhir dimakamkan di kuburan massal untuk korban di Mariupol, Ukraina.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler