Serangannya Mengendor dan Tidak Terkoordinasi, Rusia Dikabarkan Minta Bantuan ke China

14 Maret 2022, 14:40 WIB
Putin Minta Bantuan China Usai Alami Kerugian Invasi Rusia ke Ukraina /SPUTNIK/VIA REUTERS

JURNAL PALOPO - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan mengatakan Rusia minta bantuan pada China.

Jake Sullivan menyebut jika Moskow butuh peralatan militer dan bantuan lain dari China dalam upaya invasinya ke Ukraina.

Kabar tentang permintaan bantuan Presiden Rusia, Vladimir Putin kepada Beijing, pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.

Baca Juga: Bali United Hadapi Arema FC tanpa Eber Bessa, Brwa Nouri Beri Komentar Cerdas

Informasi ini muncul ketika upaya Rusia di Ukraina menurun serta saat Sullivan terbang ke Roma untuk bertemu dengan seorang pejabat tinggi China pada hari Senin.

Kabar ini masih hipotesa awal dimana pemerintah Amerika khawatir dengan perkembangan yang terjadi di Ukraina.

Jake Sullivan juga tidak mengungkap permintaan khusus Rusia kepada China.

“Kami juga mengamati dengan cermat untuk melihat sejauh mana China benar-benar memberikan segala bentuk dukungan, dukungan material atau dukungan ekonomi, kepada Rusia,” kata Sullivan dikutip dari Wall Street Journal.

Baca Juga: Hadir di Klarifikasi PRMN, Emil Dardak Buka-bukaan Soal Terjun ke Politik: Popularitas Istri Jadi Pendongkrak

Menurutnya, Amerika tidak akan berdiam diri dan membiarkan negara mana pun memberi kompensasi kepada Rusia atas kerugiannya akibat sanksi ekonomi.

China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan tanpa batas bulan lalu sekaligus mengkritik NATO dan aliansi AS lainnya sebagai ancaman terhadap keamanan mereka.

China juga abstain dari pemungutan suara Dewan Keamanan PBB yang mengutuk agresi Rusia di Ukraina bulan lalu.

Itu menjauhkan China dari konflik dalam beberapa hal karena upaya militer Putin menghadapi perlawanan keras.

Baca Juga: Kepala Vladimir Putin jadi Prirotas Utama Barat, Pembunuhannya harus Melibatkan Orang Dalam

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya telah mencapai titik balik strategis dalam konflik dengan Rusia.

Para ahli di Ukraina menyebutkan serangan Rusia yang tidak terkoordinasi dan sporadis bisa jadi tanda kekacauan di dalam angkatan bersenjatanya.

“Kami sudah bergerak menuju tujuan kami, kemenangan kami," kata Zelensky dikutip dari MSN.

Institute for the Study of War mengatakan operasi Rusia di sekitar Kyiv sebagian besar tetap terhenti selama 24 jam terakhir untuk memperbaiki unit garis depan.

Baca Juga: Kemenangan Persib Bandung jadi Kado Spesial HUT Persib Bandung, Gelar Liga 1 Ada di Depan Mata

Institute for the Study of War juga mengatakan Putin dilaporkan melakukan pembersihan internal terhadap pejabat militernya untuk mengkalibrasi ulang pertahanannya. 

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pelabuhan laut hitam sekarang benar-benar dikepung.

Pejabat Ukraina menuduh Rusia sengaja mencegah warga sipil keluar dan konvoi kemanusiaan masuk.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler