Mimpi Buruk yang Panjang untuk Rakyat Ukraina, Putin Tidak Berniat Mengakhiri Perang

4 Maret 2022, 15:29 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin sedikit pun tidak akan mengendorkan serangannya ke Ukraina /Mirror/REUTERS

 

JURNAL PALOPO - Rusia dan Ukraina sepakat menciptakan koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk menghindari konflik.

Setelah jatuhnya Kherson, kota besar pertama Ukraina, Presiden Rusia, Vladimir Putin sepertinya masih akan melanjutkan invasinya.

Putin tampak tidak berminat menuruti tuntutan global agar mengakhiri perang yang sudah memasuki minggu kedua.

Baca Juga: Presenter Ini Himbau Pembunuhan Putin, Senator Pilih Gaya Julius Caesar untuk Menghilangkan Nyawanya

Dalam keterangannya saat pertemuan dewan keamanan nasional, Putin sekali lagi mengatakan Rusia sedang membasmi neo-Nazi.

Ia juga tetap pada keyakinannya bahwa Rusia dan Ukrina adalah satu darah.

Dorsa Jabbari dari Al Jazeera melaporkan dari Moskow mengatakan bahwa Putin mencoba meyakinkan penduduk Rusia jika segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.

Putin sebelumnya mengatakan kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron bahwa Moskow akan melanjutkan perang melawan kelompok bersenjata nasionalis.

Baca Juga: Menggugah Selera, Begini Resep Kue Bolu Mini Pinky, Cocok Bagi yang Suka Manis

Setelah panggilan itu, seorang staff ahli Macron mengatakan pemimpin Prancis itu percaya yang terburuk akan datang di Ukraina.

“Yang terburuk akan datang, mengingat apa yang dikatakan Presiden Putin kepadanya,” kata staff ahli Macron kepada wartawan, dikutip dari Aljazeera.

“Dia menunjukkan tekad yang besar untuk melanjutkan operasi, ”lanjut ajudan itu.

Dia menambahkan bahwa Putin ingin menguasai seluruh Ukraina dengan melakukan operasi militernya untuk denazifikasi Ukraina sampai akhir.

Baca Juga: Rezim Panik, Ukraina Minta Rusia Dikeluarkan dari DK PBB, Barat Lakukan Segala Cara Hancurkan Moskow

Hal ini seperti yang dikatakan Putin saat berbicara di pertemuan Dewan Keamanan, yang disiarkan oleh RBC.

Putin mengatakan bahwa pasukannya berjuang untuk Rusia, untuk kehidupan yang damai bagi warga Donbass, untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.

Tetapi dibalik itu, tujuan sebenarnya dari invasi Kremlin ke Kyiv adalah agar tidak ada kampanye anti-Rusia.

“Agar tidak ada 'anti-Rusia', yang diciptakan oleh Barat selama bertahun-tahun tepat di perbatasan kita, yang mengancam kita, termasuk dengan senjata nuklir, seperti yang terjadi baru-baru ini,” kata Putin dikutip dari Lenta.ru.

Baca Juga: Kemenangan Persib Bandung atas Persija Penuh Makna, Dua Pemain Ini Sangat Termotivasi

Vladimir Putin juga berbicara tentang tujuan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina setelah dimulainya operasi khusus pada 24 Februari.

Menurutnya, demiliterisasi dan denazifikasi dilakukan untuk melindungi orang-orang yang menjadi sasaran bullying dan genosida.

Selain itu, Moskow akan menuntut mereka di Ukraina yang telah melakukan kejahatan terhadap warga sipil dan warga Rusia.

Selama pertemuan Dewan Keamanan, Putin menyatakan bahwa operasi khusus di Ukraina berlangsung secara ketat sesuai dengan jadwal.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler