Seakan Paling Benar, Amerika Kecam Rusia, Biden di Skak Jubir Kemenlu China

2 Maret 2022, 16:16 WIB
Joe Biden Kecam Tindakan Rusia, Dianggap Remehkan Kekuatan Aliansi NATO/Instagram/Joebiden /

JURNAL PALOPO - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden membuat pernyataan mengejutkan dalam pidato kenegaraannya.

Joe Biden mengatakan bahwa Vladimir Putin bersama Rusia menghadapi tembok yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha untuk menggoyahkan dasar-dasar dunia bebas dengan berpikir dia bisa membuatnya tunduk pada cara-caranya yang mengancam.

Baca Juga: Perwira Rusia Tewas, Kremlin Catat Ini Kematian ke-17, Ukraina Ungkap Total Korban Sebenarnya

"Dia pikir dia bisa berguling ke Ukraina dan dunia akan berguling. Sebaliknya, dia bertemu dengan tembok kekuatan yang tidak pernah dia bayangkan,” kata Biden di awal pidatonya dikutip dari Ukrinform.

Di Aula Kongres, Biden secara pribadi menyambut Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarova.

Ia diundang sebagai tamu kehormatan ke mimbar bersama dengan ibu negara Amerika.

Presiden mengucapkan terima kasih kepada Duta Besar dan dukungan untuk semua warga Ukraina pemberani.

Baca Juga: Kyiv Kebanjiran Bantuan, dari Gaji Presiden hingga Cryptocurrency Mengalir ke Ukraina

Kami Amerika Serikat mendukung rakyat Ukraina, tegas Biden.

Menurutnya, NATO diciptakan untuk membuat jera para diktator seperti Putin yang dianggap menyebabkan banyak kekacauan, meningkatkan biaya dan ancaman terhadap Amerika dan dunia.

Serangan terbaru Putin di Ukraina direncanakan dan tidak diprovokasi. Dia menolak upaya berulang kali dalam diplomasi.

"Dia pikir Barat dan NATO tidak akan menanggapi. Dan dia pikir dia bisa membagi kita di rumah. Putin salah. Kami sudah siap,” kata Biden.

Baca Juga: Zelensky Salahkan NATO dan Sebut Perundingan dengan Rusia Sia-sia, Invasi Masih Tetap Berlanjut

Saat ini, warga dunia meminta pertanggungjawaban Putin dengan memberi tekanan pada ekonomi Rusia.

Selain sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, bank-bank Rusia terputus dari sistem keuangan internasional.

Bank sentral Rusia dicegah untuk mempertahankan Rubel Rusia, membuat anggaran perang Putin senilai $630 miliar, sekitar Rp9 ribu triliun menjadi tidak berharga.

"Kami mencekik akses Rusia ke teknologi yang akan melemahkan kekuatan ekonominya dan melemahkan militernya selama bertahun-tahun yang akan datang," kata Biden.

Baca Juga: Lirik Lagu Chasing Pavements Milik Adele, Cocok untuk Anda yang Bimbang akan Cinta

Sementara Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai ancaman nyata bagi dunia.

"Jangan pernah lupa siapa ancaman sebenarnya bagi dunia," kata Lijian Zhao, juru bicara Kementerian Luar Negeri China di akun Twitternya.

Tweet Lijian Zhao tersebut diposting bersama sebuah infografis yang menunjukkan sejarah perang yang dilakukan Amerika Serikat diseluruh dunia.

Infografis tersebut diberi judul 'US BOMBING LIST: The Democracy World Tour' yang berisi daftar operasi militer AS di luar negeri, dari Perang Korea hingga konflik di Suriah.

Baca Juga: Gulung Persija Jakarta, Persib Bandung Geser Arema FC

Daftar tersebut mencakup 33 negara diseluruh dunia yang mewakili sekitar sepertiga dari populasi dunia.

Dalam daftar tersebut, Amerika juga pernah mengebom Indonesia pada tahun 1958.

Sebelumnya, utusan China untuk PBB Zhang Jun, yang abstain dari pemungutan suara pada resolusi Dewan Keamanan yang mengutuk operasi Rusia di Ukraina.

"Dengan latar belakang lima gelombang perluasan NATO, aspirasi keamanan Rusia yang masuk akal harus diperhatikan dan dipenuhi dengan tepat," kata Zhang Jun.

Baca Juga: Miris! Ratusan Pengungsi Ukraina Tiba di Berlin Setelah Kabur dari Perang, Begini Kondisinya

Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga menekankan sebelumnya bahwa dalam konteks ekspansi NATO yang konsisten ke arah timur, tuntutan keamanan Rusia yang sah harus diberikan bobot yang semestinya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: ria.ru ukrinform

Tags

Terkini

Terpopuler