5.250 Warga Ditangkap Polisi Rusia, Perang dengan Ukraina jadi Pemicu Unjuk Rasa

28 Februari 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi / Unjuk rasa tolak perang Ukraina vs Rusia. /Luis Cortes / Reuters/

JURNAL PALOPO- Polisi Rusia menangkap 5.250 warga yang melakukan aksi demonstrasi menolak perang dengan Ukraina. 

Perang yang dilakukan antara Rusia dan Ukraina kini kian memanas, hingga buat ribuan masyarakat melakukan aksi demonstrasi.

Dalam aksi demonstrasi menolak perang antara Rusia dan Ukraina, pihak kepolisian bahkan telah mengamankan 5 ribu lebih pengunjung rasa.

Baca Juga: Dihadapkan dengan Perang Siber, Dubes Rusia untuk PBB: Informasi Salah Menyudutkan Negaranya

Perang Rusia dan Ukraina mulai pecah ketika Presiden Vladimir Putin memberikan tanda operasi militer pada Kamis 2022.

Dilansir Jurnal Palopo dari Al Jazeera, Moskow yang merupakan salah satu kota di Rusia, terdapat banyak polisi yang melebihi jumlah pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa, membawa plakat tulisan tangan dengan tanda perdamaian dan slogan anti-perang dalam bahasa Rusia dan Ukraina.

Peserta lainnya memakai topeng, dengan kata cukup terpampang di bagian depan.

Baca Juga: Putin 'Dituhankan' Netizen China, Pejabat Beijing Sebut Amerika sebagai 'Pembawa Perang' Rusia-Ukraina

Dalam aksi tersebut, bukan hanya demonstran yang ditangkap tetapi juga satu Reporter yang tengah bertugas meski telah melengkapi diri dengan rompi pers.

Di luar department store Gostiny Dvor kelas atas di pusat kota Saint Petersburg, ratusan pengunjuk rasa anti-perang berdiri bersama.

Mereka bergandengan tangan dan bernyanyi untuk harapan agar Rusia pulang serta damai untuk Ukraina.

Salah satu warga yang bernama, Valeria Andreyeva mengaku menentang keras apa yang terjadi saat ini.

Baca Juga: Nato Bantu Ukraina, Presiden Belarusia Sebut AS Pihak Paling Diuntungkan Dalam Konflik Rusia-Ukraina

"Saya menentang perang. Saya lahir pada tahun 1941 dan saya tahu apa artinya," kata Valeria yang dikutip Jurnal Palopo dari Al-Jazeera. 

Hingga saat ini, Polisi anti huru hara berusaha meredam teriakan anti-perang, dengan bunyikan musik patriotik.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler