Tarik Pasukan dari Eropa Timur, Amerika Serikat Prediksi Rusia Serang Ukraina Minggu Ini

14 Februari 2022, 12:00 WIB
Amerika tarik pasukannya dari Eropa timur. /Pixabay/DZackCulver

JURNAL PALOPO - Dengan adanya kemungkinan perang pecah antara Rusia dan Ukraina, Amerika Serikat (AS ) langsung menarik seluruh pasukanya dari Eropa Timur.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah memerintahkan reposisi sementara 160 anggota Garda Nasional Florida yang berada di Ukraina.

Menurut laporan AFP, seluruh pasukan AS yang ditarik akan dipindahkan ke wilayah Eropa lainnya.

Baca Juga: Statistik Mengerikan Diogo Jota di Liverpool, Musim Kedua Ancam Trio The Reds

Menurut Kirby, pemindahan pasukan ini tidak berarti AS telah pergi dan tidak mendukung Ukraina melainkan akan memberikan fleksibilitas dalam memastikan sekutu dan mencegah agresi.

Dalam waktu beberapa minggu, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara ke perbatasan barat negaranya.

Ketegangan kemudian semakin meningkat tatkala Rusia dan Belarusia melakukan latihan militer bersama selama beberapa hari.

Sekitar 30.000 pasukan tempur diperkirakan akan berpartisipasi dalam latihan yang dikenal sebagai “Allied Resolve”.

Baca Juga: Liverpool Mainkan Trio 'Firmansah' Luis Diaz dan Diogo Jota Diparkir Klopp

Dua batalyon sistem rudal darat ke udara S-400 dan 12 jet tempur Sukhoi Su-35 juga telah ditempatkan.

Diperkirakan bahwa Allied Resolve akan mencakup manuver kekuatan udara dan pasukan darat skala besar untuk mensimulasikan serangan dari negara NATO terdekat.

AS sebelumnya berencana akan menambah 3.000 pasukan ke Polandia dalam beberapa hari ke depan.

Hal tersebut sebagai respon AS akan adanya latihan militer bersama antara Rusia dan Belarusia di laut hitam.

Baca Juga: Kepolisian Georgia Berikan Layanan Tangkap Mantan di Hari Valentine, Gimana yang Pernah Dikecewain?

Sementara AS dan NATO telah memperingatkan bahwa latihan tersebut dapat digunakan sebagai pengalihan untuk serangan nyata atau upaya menjatuhkan ibu kota Kyiv.

Dilansir dari Aljazeera, para ahli mengatakan bahwa invasi atau serangan skala penuh selama latihan tidak mungkin terjadi.

Tetapi tidak menutup kemungkinan perang pecah ketika salah satu negara salah mengambil tindakan.

Para pejabat AS mempercayai Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat keputusan untuk menyerang Ukraina minggu ini.

Baca Juga: Sukses Juara Piala Afrika 2021, Sadio Mane Bakal Jadi Nama Stadion di Senegal

Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan menghimbau orang Amerika yang masih berada di negara Eropa Timur untuk segera keluar dalam 24 hingga 48 jam.

Menurut laporan dari berbagai sumber, serangan Rusia diperkirakan akan didahului oleh dua hari serangan dari udara dan peperangan elektronik.

Kemudian diikuti oleh serangan darat dengan tujuan menggulingkan potensi pemerintah Kiev yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden dan Vladimir Putin dijadwalkan berbicara pada Sabtu, 12 Februari 2022, untuk menyikapi peringatan negara-negara barat tentang potensi perang yang dapat terjadi kapan saja di Ukraina.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: AFP Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler