Menlu Qatar Peringatkan Isolasi Taliban, Bisa Perburuk Kondisi Afghanistan

1 September 2021, 22:04 WIB
Isolasi Taliban bakal berdampak buruk pada Afghanistan /Stringer / Reuters /

JURNAL PALOPO- Menlu Qatar, Sheikh Mohammed peringatkan dunia jika isolasi Taliban akan menyebabkan ketidakstabilan di Afghanistan.

Lebih lanjut dirinya mendesak para negara-negara yang terlibat dengan gerakan Islam keras, untuk ikut mengatasi masalah keamanan, sosial dan ekonomi yang terjadi di Afghanistan.

"Kalau kita mulai membatasi dan menghentikan kontak dengan Taliban, berarti kita membiarkan kekosongan, dan pertanyaannya adalah siapa yang akan mengisi kekosongan tersebut?," ucap Menlu Qatar bersama mitranya Menlu Jerman, Heiko Maas, dikutip Jurnal Palopo dari Reuters

Baca Juga: Meski Tinggalkan Afghanistan, AS Berencana akan Tetap Berikan Bantuan kepada Taliban

Hingga saat ini, tak ada yang mengakui pemerintahan Afghanistan yang dipegang Taliban sejak kelompok tersebut menguasai Kabul 14 Agustus lalu.

Hal ini dikarenakan sejak dulu, Taliban dikenal sebagai kelompok dengan aturan keras dari 1996 hingga 2001.

Pada saat itu, mereka menerapkan pemahaman Islam garis keras terkait hukum Islam. 

Mereka bahkan menindas perempuan termasuk melarang mereka untuk belajar dan bekerja.

Baca Juga: Taliban Kuasai Bandara Internasional Hamid Karzai, Pasukan Amerika Serikat Mundur dari Afghanistan

Karena hal tersebut, banyak negara Barat juga mendesak Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan menghargai Hak Asasi Manusia.

Nyatanya, Taliban telah berusaha meredakan kekhawatiran dunia dengan menyatakan akan berkomitmen bahwa pihaknya akan menghormati hak-hak individu.

Mereka juga menegaskan bahwa kelompoknya akan menjaga perempuan dan membebaskan mereka untuk belajar dan bekerja.

Taliban juga telah mengadakan pembicaraan dengan anggota pemerintahan Afghanistan sebelumnya dan masyarakat sipil lainnya.

Baca Juga: Konflik Taliban dan Afganistan Terus Berkecamuk, Fans BTS Makin Resah

Mereka juga menegaskan akan mengumumkan secara resmi kabinet penuh di dalam pemerintahan yang mereka pegang.

Mengenai hal itu, Menlu Qatar menganggap bahwa pihak Taliban memiliki pandangan yang terbuka terkait pemerintahan yang inklusif.

Sementara itu Heiko Maas mengatakan, “Tidak ada jalan untuk menghindar dari pembicaraan dengan Taliban.”

Ia menambahkan bahwa masyarakat internasional tidak boleh membiarkan ketidakstabilan terus berlangsung di Afghanistan.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler