JURNAL PALOPO - Tindakan keji yang dilakukan Israel kepada Palestina seolah tidak akan pernah berakhir.
Tak hanya menyerang warga Palestina yang berada di pemukiman, kejahatan Israel juga dilakukan kepada para tahanan Palestina di penjara Israel.
Komite Tahanan dan mantan Tahanan mengatakan bahwa Israel Prison Sevice (IPS) memberikan obat kadaluarsa kepada seorang tahanan buta asal Palestina.
Baca Juga: Cegah Unjuk Rasa Warga Palestina, Pasukan Israel Tutup Pintu Masuk Kota Beita
Muhammad Barrash (44) adalah pria buta yang dimaksud. Ia berasal dari kamp pengungsi Al Am'ari dan menjadi tahanan Israel sejak ditangkap pada 2003.
Dikutip Jurnal Palopo dari Quds News Network, pada dua minggu lalu, pengawas menemukan bahwa IPS telah memberikan obat kolesterol kadaluarsa kepada Barrash.
Barrash pun mengalami keluhan akibat obat kadaluarsa yang ia konsumsi dan menyampaikannya kepada bagian administrasi penjara Israel. Namun, keluhannya itu justru diabaikan.
Barrash adalah salah satu tahanan dengan kondisi medis yang sangat sulit. Terlebih, ia telah mengkonsumsi obat kadaluarsa selama beberapa bulan yang akan memperburuk kesehatannya.
Baca Juga: Penduduk Palestina Bersumpah Tetap Tinggal di Masafer Yatta, Pasukan Israel Hancurkan Akses Jalan
Kaki kiri Barrash juga telah diamputasi dan ia menderita kebutaan serta gangguan jantung. Barrash pun menderita luka parah di telinga dan kehilangan pendengaran.
IPS bahkan telah menerima laporan jika Barrash sangat membutuhkan operasi di telinga dan anggota tubuh palsunya perlu diperbaiki. Namun, laporan itu tidak pernah digubris oleh IPS.
Pengawas menyatakan keprihatinannya atas kejahatan medis berkelanjutan Israel terhadap tahanan Palestina.
Pengawas juga menambahkan bahwa IPS sengaja menargetkan para tahanan Palestina melalui kelalaian medis yang sistematis.
Baca Juga: Kejahatan Israel Tak Terbendung, Indonesia Desak GNB Cari Solusi Permanen untuk Palestina
Nampaknya, penderitaan Barrash dibalik penjara Israel akan berlangsung lama. Pasalnya, ia telah dijatuhi tiga kali hukuman penjara seumur hidup pasca ditangkap pada 2013.***