Konflik Palestina dan Israel: Benjamin Netanyahu Salahkan Hamas dan Akan Lanjutkan Serangan

16 Mei 2021, 19:11 WIB
Konflik Palestina dan Israel: Benjamin Netanyahu Salahkan Hamas dan Akan Lanjutkan Serangan /Reuters / Abir Sultan/

JURNAL PALOPO - Benjamin Netanyahu adalah Perdana Menteri yang memimpin dan mengawal pasukan Israel, dalam penyerangan Palestina. 

Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa pihaknya tidak menanggung kesalahan atas konfrontasi. Melainkan menyalahkan pihak Hamas yang memulai menembakkan roket ke wilayah Israel. 

Benjamin Netanyahu menuduh Hamas sengaja membidik warga sipil sebagai sasarannya. Ia mengklaim bahwa Hamas menggunakan warga sipil sebagai alat bersembunyi.

Baca Juga: Demonstran dari Penjuru Dunia Lakukan Unjuk Rasa Dukung Palestina: Ini Adalah Genosida

Untuk itu, ia menegaskan dalam pidatonya bahwa serangan masih terus berlanjut selama itu diperlukan, dan melakukan yang terbaik untuk menghindari korban sipil.

"Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukanlah kami, melainkan mereka yang menyerang kami," kata Benjamin Netanyahu. 

Sejak pertempuran dimulai pada hari Senin 10 Mei 2021, setidaknya ada 148 orang warga Palestina telah tewas di Gaza. Di antaranya termasuk 41 anak yang menjadi korban. Di pihak Israel, 10 orang tewas termasuk dua anak.

Baca Juga: Pertama Kalinya, Joe Biden Menelpon Presiden Palestina, Inilah yang Dibahas

Meningkatnya ketegangan Palestina dan Israel di Yerusalem Timur, memuncak dengan bentrokan di sebuah situs suci yang dihormati oleh Muslim. 

Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, mulai menembakkan roket setelah memperingatkan Israel untuk menarik diri, yang akhirnya memicu serangan udara balasan.

Serangan terbaru, Israel menghancurkan rumah salah satu pemimpin Hamas, yakni Yehya Al Sinwar lewat udara. Serangan udara Israel di Gaza ini menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina.

Baca Juga: Al Jazeera Mengutuk Keras atas Serangan Israel di Kantor Gaza

Sebagai balasan, pejuang Palestina menembakkan rudal ke Tel Aviv, yang setidaknya 10 orang mengalami luka. ***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler