Kisah Nawal El Saadawai, Penulis dan Aktifis Asal Arab Pejuang Wanita dengan Segudang Prestasi

8 April 2021, 06:15 WIB
Kisah Nawal El Saadawai, Penulis dan Aktifis Pejuang Wanita dengan Segudang Prestasi /Kolase Foto /Jurnal Palopo

JURNAL PALOPO- Ada begitu banyak orang yang rela memperjuangkan hak orang lain. Salah satunya Nawal El Saadawai yang merupakan penulis asal Arab dan dikenal dengan keberaniannya. 

Nawal El Saadawi, merupakan seorang penulis feminis, aktivis, dokter, dan psikiater Mesir. Ia menulis banyak buku tentang perempuan dalam Islam, dengan perhatian khusus pada praktik pemotongan alat (sunat) kelamin perempuan di masyarakatnya. 

Wanita kelahiran 27 Oktober 1931, Kafr Tahlah, di Mesir ini dikenal dengan kejujurannya dalam menyampaikan berbagai hal termasuk hak wanita.

Baca Juga: Mesin Waktu Single Terbaru Budi Doremi OST Aku dan Mesin Waktu, Ini Lirik Lagunya

Baca Juga: Jadi Perbincangan Warga, Akankah Sulfikar Jajal Kursi Panas Desa Dandang?

Bahkan kejujurannya yang brutal, dan dedikasinya yang tak tergoyahkan untuk memperbaiki hak-hak politik dan seksual perempuan menginspirasi berbagai generasi. 

Karena dedikasinya dalam memperjuangkan hak asasi wanita, membuat Nawal El Saadawi kerap menjadi korban persekusi dan ancaman pemerintah. Ia bahkan sudah bolak-balik dijebloskan ke dalam penjara, akibat aksinya. 

Dikutip dari terbitan Miror, wanita yang di anggap paling berbahaya ini merupakan pendiri sejumlah organisasi HAM, seperti Asosiasi Solidaritas Perempuan Arab dan Asosiasi Hak Asasi Manusia Arab. Pada 1981. Nawal El Saadawi, juga mendirikan majalah feminis bertajuk Al Maowgaha alias The Confrontation.

Salah satu bukunya yang sempat menjadi kontroversi hingga dilarang di edarkan di negara Mesir, yaitu Woman And Sex. Bahkan kehadiran buku tersebut membuat Nawal El Saadawi di pecat, dari jabatannya sebagai Direktur Kesehatan Publik di Kementerian Kesehatan Mesir.

Baca Juga: Lakukan Tarian Erotis di TikTok, Mahkota Miss Papua Nugini Dicabut

Baca Juga: Siswi Kelas 6 SDN 1 Lalebata Palopo, Masuk 10 Besar Lomba Menulis Surat Tingkat Nasional

Berbagai rintangan terus dihadapi sastrawan ini, hal tersebut bahkan sempat ia tuliskan di web pribadinya, bagaimana kesulitan dan bahaya karena karya-karyanya selalu menghantui dirinya. 

Meski sempat dicekal oleh otoritas politik dan agama Mesir, karena melawan mutilasi Genital (FGM) dan menghubungkan masalah seksual dengan penindasan politik dan ekonomi.

Serta merasakan dinginnya lantai penjara, tidak menghilangkan niat dari sang penulis untuk terus menciptakan karya-karya terbaik yang kritis. 

Saking di anggap sangat berbahaya beberapa organisasi politik dan agama Mesir, bahkan merencanakan pembunuhan kepada Nawal El Saadawi.

Baca Juga: 7 Tradisi Unik Sejumlah Negara dalam Menyambut Bulan Ramadhan, Termasuk Indonesia dengan Ziarah Kubur

Baca Juga: Sambut Bulan Suci, Ini Tips Dekorasi Mewah untuk Ramadhan 2021

Selain itu lembaga Asosiasi Solidaritas Wanita Arab yang didirikannya juga ditutup, hingga majalah Noon yang diterbitkan komunitas tersebut juga ditutup. 

Meski dikenal dengan segudang kontroversinya, tapi Nawal El Saadawi telah mendapatkan banyak penghargaan sebagai seorang sastrawan nasional maupun internasional, dan kini karya-karya dari sang penulis ini juga sudah bisa di nikmati hingga dalam bentuk 30 bahasa diseluruh dunia. 

Sayangnya keberanian dari pahlawan bagi perempuan ini, hanya bisa dilihat dari setiap karya buku yang ia tulis karena, pada 21 Maret 2021 sastrawan yang ditakuti ini telah menghadap kepada sang pencinta di usainya yang menginjak 89 tahun.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler