Sendu! Tak Rela Tinggalkan Ibu, Rumini Memilih Mati Bersama Sambil Berpelukan di Tengah Terpaan Erupsi Semeru

- 7 Desember 2021, 14:12 WIB
Kisah pilu Rumini dan ibunya saat bencana gunung Semeru
Kisah pilu Rumini dan ibunya saat bencana gunung Semeru /Twitter@Caloterminl/

JURNAL PALOPO- Badai erupsi Semeru pada 4 Desember 2021 lalu menyisahkan duka mendalam bagi masyarakat Jawa Timur.

Turut pula warga desa Lumajang menjadi korban dalam erupsi tersebut, tidak lain Rumini yang kisahnya menjadi abadi di langit.

Rumini menyisahkan kisah pilu pengorbanan seorang anak yang tak meninggalkan ibunda tercinta di kala badai erupsi menerpa kala itu.

Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Bertambah Menjadi 14 Orang, Sementara Puluhan Terluka

Rumini wanita 28 tahun ditemukan meninggal dunia bersama ibunya, Salamah yang berumur 70 tahun di dapur dalam keadaan berpelukan.

Sebenarnya Rumini mampu selamat dari panasnya Wedus Gembel dari letusan Gunung Semeru.

Namun kecintaannya dan kasih sayangnya pada ibu Salamah yang sudah tak mampu berjalan membuatnya tertahan.

Rumini lebih memilih mengakhiri hidupnya bersama ibunda tercinta dalam keadaan berpelukan.

Baca Juga: Edaran Dinas Pendidikan Tentang Vaksin Makan Korban, Begini Respon Wakil Ketua DPRD Palopo

Kisah Rumini ini jelas mengajarkan bagaimana seorang anak berbakti pada orang tua.

Bahkan warga Twitter pun tak sedikit yang mengilustrasikan percakapan Rumini dan ibunya saat bencana tersebut.

Cuitan yang ditulis @CaloTerminl malah membuat suasana menjadi semakin pilu.

Ibu: "Pergilah Nak. Ibu sudah tua, ibu di sini saja."

Baca Juga: Bocoran Bepanah ANTV, Baru Seumur Jagung Pernikahan Zoya dan Aditya Retak?

Rumini: "Tidak bu, kaki mungkin bisa berjalan tapi hati ini tak mampu meninggalkan ibu seorang diri."

Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar pada 4 Desember 2021 lalu. 

Ribuan rumah warga di Lumajang rusak para akibat semburan awan panas dan tertutup lahar.

Menurut keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menyatakan bahwa sedikitnya 22 orang telah meninggal dunia akibat erupsi.

Baca Juga: Aduh! Arsenal Kalah dari Everton, Tagar Arteta Out Kembali Menggema

"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu ada 22 orang," ucapnya dalam konferensi pers daring pada 6 Desember 2021.

Gunung Semeru sendiri telah mengalami letusan dan terekam sejak 1818 hingga tahun 1913.

Kemudian terjadi lagi pada 1941 hingga 1977. Setidaknya dari 1941 hingga 1977 tercatat kurang lebih 14 kali letusan dari gunung ini.***

Editor: Naswandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah