Network
"Sebagai perusahaan yang mengedepankan keberagaman dan inklusi, PT Vale menerima talenta dari beragam latar belakang, selama memenuhi kompetensi yang disyaratkan", ujarnya pula.
PT Vale ini bekerjasama dengan mitra dari Tiongkok berinvestasi senilai 1,94 miliar dolar AS atau setara hampir Rp28 triliun untuk menjalankan proyek di Kabupaten Mororwali.
Febriany Eddy menjelaskan saat ini wilayah konsesi PT Vale di Sulteng mencakup area kontrak karya seluas 22.699 hektare di Blok 2 dan Blok 3 Desa Bahodopi.
"Proyek pengembangan kami di blok tersebut terdiri atas dua bagian utama, yaitu tambang dan pabrik atau yang biasa kita sebut smelter", ujarnya lagi.
Baca Juga: Beli Tanah 20 Hektar, Atta Halilintar Siap Bangun Pesantren AHHA Binaumma
Adapun untuk kelanjutan kegiatan penambangan akan dioperasikan dengan nilai investasi pembukaan tambang sebesar 140 juga dollar AS atau sekitar dua triliun lebih.
Sementara itu, untuk kegiatan pengolahan bijih nikel, Febriany mengatakan bahwa pihaknya berencana membangun smelter dengan total nilai investasi 1,8 miliar dollar AS atau Rp25 miliar lebih.***
