Sebagai contoh di lereng gunung atau perbukitan, angin cenderung mengalir dari arah puncak ke lembah. Sementara di daerah pantai angin cenderung mengarah dari laut ke darat.
Karena itu penting untuk mengetahui arah angin di lokasi rumah terutama saat merencanakan pembangunan tempat tinggal.
Pada beberapa wilayah tertentu, angin bertiup lebih kencang. Ini perlu perhatian ekstra untuk mengurangi kecepatan angin saat masuk melalui ventilasi rumah.
Caranya adalah dengan menambahkan struktur tambahan di sekitar rumah seperti pagar, jejeran tanaman atau bahkan menambahkan gundukan tanah pada lanskap halaman rumah.
Baca Juga: AWAS! Trio Timnas Indonesia Merapat ke Arema FC, Bhayangkara FC Siap Dikoyak
Menghadapkan jendela ke arah 45 derajat dari arah angin bertiup juga dapat membatasi angin yang masuk dan membuat sistem ventilasi rumah minimalis lebih optimal.
2. Pilihan jendela
Desain dan ukuran bukaan jendela mempengaruhi sistem ventilasi rumah minimalis serta cara udara diarahkan atau dibelokkan ke dalam rumah.
Ada berbagai pilihan jendela untuk ventilasi rumah minimalis.
Baca Juga: Setelah Dipinjam Rans Cilegon FC, Kini Kartika Ajie Berseragam Barito Putera