Orang Tua! Jangan Larang Anak Menangis, Ini Dampaknya Jika Dilakukan

25 Juni 2020, 13:46 WIB
Ilustrasi bayi menangis. /* /

JURNALPALOPO.com – Sejak lahir, bayi hanya bisa berkomunikasi dengan isyarat. Salah satunnya dengan menangis.

namun terkadang, orang tua tidak mampu memahami arti atau penyebab sang anak menangis, Hingga kebanyakan orang tua merasa tidak nyaman.

Oleh karena itu, orang tua pasti akan berusaha menghentikan tangis anaknya dengan berbagai cara.

Baca Juga: Waspada! Tercemar Bakteri Hingga Sebabkan Wabah, Jamur Enoki dari Korea Selatan Dimusnahkan

Salah satunya dengan melarang dan membentak agar anaknya berhenti menangis.

Kebiasaan orang tua seperti itulah yang sering dilakukan untuk menghentikan tangis anaknya.

Sebelum melarang anak menangis, para orang tua harus mengerti apa penyebab yang membuat anaknya menangis dan tahu bagaimana cara yang tepat untuk membuatnya berhenti menangis bukan dengan membentak.

Artikel ini telah tayang di Ringtimes Banyuwangi dengan judul "Jika Tak Ingin Dampak Ini Terjadi, Jangan Larang Anak Menangis".

Baca Juga: KASAL: Ada 3 Komponen Fundamental yang Perlu Dimiliki Perwira AL

Kebiasaan orang tua yang seperti ini ternyata tidak baik untuk perkembangan emosional sang anak.

Jika orang tua sering melarang anak tidak boleh menangis beberapa dampak ini akan terjadi dan muncul ketika mereka sudah dewasa nanti, sebagaimana dikutip Ringtimes Banyuwangi dalam postingan yang diunggah akun instagram @hellosehat pada 20 Juni 2020.

Berikut 4 dampak yang akan terjadi pada anak jika terlalu sering melarang untuk berhenti menangis:

1. Anak merasa ragu untuk bergantung pada orang lain dan selalu menolak bantuan.
2. Sering menyalahkan diri dan mengabaikan hal-hal yang harus dilakukan untuk kebaikan mentalnya.
3. Merasa kosong di dalam hatinya.
4. Sering berempati dengan orang lain.

Baca Juga: 15 Pasien Corona di Klaten Sembuh Dengan Terapi Mancing Ikan Lele

Dengan adanya dampak tersebut, sebagai orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak untuk menangis.

Karena mereka perlu untuk tumbuh dengan kemampuan mengontrol emosinya dan mempunyai empati yang baik kepada orang lain.

 Oleh karena itu, berikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan emosinya terlebih dahulu.

Sehingga jika mereka dewasa nanti pasti akan merasa bahwa perasaannya akan diterima dan dipahami oleh orang lain.***

(Penulis : Firda Marta Rositasari)

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Ringtimes Banyuwangi (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler