Liano pun mengetahui bahwa bantal itu milik seseorang yang mati karena kecelakaan. Suster bercerita bahwa barang-barang Priska ada yang tidak diambil dan salah satunya adalah bantal itu.
Usut punya usut ternyata teman Liano mengambil bantal itu di gudang tanpa izin dan dia belum menggunakannya juga.
Akhirnya, suster biarawati membawa bantal itu untuk didoakan dan dibakar. Setelah bantalnya dibakar, Liano tidak mendapat teror lagi dan memutuskan untuk tidak berpindah asrama.***