Pertama kali dia mencoba mengirimkan manganya diumurnya yang ke 19 tahun. Meski demikian, hasilnya belum begitu memuaskan.
Tanpa pantang menyerah dirinya mencoba kembali, setahun kemudian, di kembali memenangkan Shogakukan award.
Ryou Katagiri juga menyebutkan bahwa penulis saat ini bisa lebih mudah mengirimkan hasil manganya secara online, tidak seperti dulu.
Mangaka bahkan bisa menguploadnya melalui Twitter, Pixiv dan juga Instagram. Jika populer maka editor akan mengontak mereka.
Baca Juga: Spoiler Manga Tokyo Revengers Chapter 225: Perang Era 3 Dewa Pecah, Mikey Tak Tahu Draken Tewas
Berkaitan dengan gaji, Ryou mengungkapkan bahwa gaji penulis manga di Jepang dibayar per halaman.
Penulis manga baru mendapat bayaran sebesar 10 ribu hingga 15 ribu yen atau setara dengan Rp1 juta.
Tentu gaji tersebut tidak sebanding dengan tantangan yang mereka hadapi. Hilangnya inspirasi menulis menyulitkan mereka.
Apalagi bagi penulis yang menjadikan menulis atau mengambar manga menjadi profesi dan satu-satunya pekerjaannya.
Baca Juga: Bedah Sosok Wakasa, Assasin Brahman dalam Manga Tokyo Revengers dan Teori Kematiannya