Mitos dan Teori Konspirasi dari Tiga Kartun Populer, Ada Dora The Explorer, Doraemon, dan Teletubbies

31 Desember 2021, 21:16 WIB
Dora the explorer, doraemon dan teletubbies /Kolase

JURNAL PALOPO - Dibalik keseruan dan kelucuan dari tiga kartun populer, yakni Dora The Explorer, Doraemon, dan Teletubbies ternyata banyak mitos dan teori konspirasi yang berkembang.

Disebutkan bahwa Tiga kartun tersebut memiliki kisah tersembunyi yang jarang atau bahkan tidak diketahui banyak orang.

Dilansir Jurnal Palopo dari kanal YouTube Fakta Populer, berikut mitos dan teori konspirasi dari tiga kartun populer.

Baca Juga: Teori Konspirasi Minions, Kisah Kejam Dibalik Tingkah Konyol Karakter dalam Kartun

3. Dora The Explorer

Kartun ini pertama kali disiarkan pada tahun 1999. Kartun ini digemari karena keseruan dan banyak mengandung edukasi untuk anak-anak. Namun dibalik hal itu, banyak mitos yang beredar seputar kartun Dora The Explorer. 

Pertama, kepala Dora disebut lebih besar dari badannya karena menderita penyakit hidrosefalus, yakni kondisi menumpuknya cairan dalam rongga otak yang menekan dan menyebabkan kerusakan oak.

Oleh karena itu, Dora ditemani oleh Monyet dan Petanya karena disebut tidak mampu menghafal dan mengetahui arah. Bahkan disebutkan juga bahwa Dora mengulang-ulang pertanyaan karena memiliki gangguan pendengaran.

Baca Juga: 15 Kata-kata Ucapan Tahun Baru 2022 yang Menginspirasi, Happy New Year

2. Doraemon

Tontonan yang selalu ditunggu setiap akhir pekan ini ternyata juga memiliki cerita tersembunyi. 

Dikatakan bahwa karakter Nobita dalam kartun Doraemon terinpirasi dari seorang anak yang menderita skizofrenia di Jepang.

Kondisi ini merupakan gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, berperilaku dengan baik. Penderita skizofrenia disebut tidak bisa membedakan antara kenyataan dan khayalan. 

Baca Juga: 15 Kata-kata Ucapan Tahun Baru 2022 yang Menginspirasi, Happy New Year

Kemudian, Nobita yang kesepian di dalam kemarnya akhirnya menciptakan sendiri teman-teman khayalannya.

Nobita menciptakan teman khayalan berupa robot masa depan yang dapat mengabulkan segala keinginannya, yakni Doraemon.

Ketika seorang psikiater mengatakan pada Nobita bahwa Doraemon hanya ada di dalam kepalanya dan bukan kenyataan, Nobita pun frustasi dan depresi karena tidak bisa menerimanya.

Nobita pun akhirnya memutuskan bunuh diri di usianya yang masih muda, yakni 16 tahun.

Baca Juga: Layangan Putus Episode 7A: Psikis Kinan Terguncang, Aris Sibuk dengan Lydia Meski Suasana Berkabung

1. Teletubbies

Karakter-karakter yang ada dalam Teletubbies memang dianggap menggemaskan dan cocok untuk anak-anak.

Namun, dibalik itu banyak orang juga mengatakan bahwa hal-hal yang ada dalam kartun ini tidak sesuai untuk anak-anak.

Disebutkan bahwa Teletubbies mengenalkan kepada anak-anak tentang pandangan orang-orang dewasa barat mengenai kelompok minoritas.

Baca Juga: Link Download MP3 Lagu 'Janji Kita' - Nuca Feat Mahalini, Belum 24 Jam Dirilis Sudah Trending YouTube

Disebutkan bahwa simbol-simbol yang ada di atas kepala Teletubbies memiliki makna tersendiri.

Simbol di kepala Tinky Winky diduga menjadi lambang dari kaum gay, Dipsy melambangkan kaum Afro kulit hitam, kemudian Laa-Laa disebut mewakili kaum lesbian, dan yang terakhir Po disebut melambangkan bangsa asia.

Karena hal itu, Teletubbies disebut sengaja menyisipkan pesan-pesan tersembunyi untuk anak-anak yang menontonnya.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Tags

Terkini

Terpopuler