JURNAL PALOPO - Militer Ukraina mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mengevakuasi semua pasukan yang tersisa di pertahanan terakhir mereka di pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Militer Ukraina berencana untuk menyerahkan kendali kota tersebut kepada Rusia setelah berbulan-bulan pemboman.
Evakuasi kemungkinan menandai akhir dari pertempuran terpanjang dan paling berdarah dalam perang Ukraina dan kekalahan terbesar bagi Ukraina.
Mariupol saat ini penuh dengan reruntuhan setelah pengepungan Rusia yang menurut Ukraina menewaskan puluhan ribu orang di kota itu.
Dengan sisa Mariupol di tangan Rusia, ratusan tentara Ukraina dan warga sipil bersembunyi di bawah pabrik baja Azovstal di kota tersebut.
Warga sipil dievakuasi dalam beberapa pekan terakhir, dan lebih dari 260 tentara, beberapa dari mereka terluka, meninggalkan pabrik itu ke daerah-daerah yang dikuasai Rusia pada Senin malam.
"Garnisun 'Mariupol' telah memenuhi misi tempurnya," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dikutip Jurnal Palopo dari Reuters.
Baca Juga: Paling Baru dari Persib Bandung, Ryohei Miyazaki Jalani Trial, PSM Makassar Welcome 2 Amunisi Baru
"Komando tertinggi militer memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personilnya ... Pembela Mariupol adalah pahlawan di zaman kita," tambahnya.