Kisah Seorang Putri yang Durhaka pada Ibunya, Simak Hingga Tuntas Legenda Batu Menangis

22 September 2022, 15:00 WIB
Legenda Batu Menangis /sumber Youtube Riri Cerita Anak Interaktif/

JURNAL PALOPO- Kisah Seorang Putri yang Durhaka pada Ibunya, Simak Hingga Tuntas Legenda Batu Menangis.

Dahulu kala tinggallah seorang putri dan ibunya jauh di pelosok desa. Dia bernama putri Shorea dan ibunya bernama Enggar.

Keduanya hidup berkecukupan. Ibunya adalah seorang petani yang menanam sayuran untuk dijual ke pasar.

Baca Juga: Jangan Biarkan Bulu Sikat Gigi Keriting, Ini Cara Atasi Bau Mulut dengan Sikat Gigi Secara Berkala

Sementara anaknya, putri Shorea adalah seorang gadis yang sangat cantik. Namun kecantikan tidak dibarengi dengan akhlak yang baik.

Setiap hari dia hanya mampu bersolek dan berdandan dan tidak membantu ibunya.

Suatu hari ibu Enggar meminta anaknya untuk mengambilkan segelas air karena sangat haus.

Baca Juga: Jadi yang Terbaik di Dunia Soal Sistem Pendidikan, Ini Lima Hal yang Jadi Tolak Ukur Finlandia

Saat ditanya, putri Shorea hanya menjawab 'ambil saja sendiri, tidakkah ibu melihat saya sedang sibuk'.

Ibu Enggar yang mendengar hal tersebut kemudian pergi mengambil sendirinya.

Suatu hari putri Shorea memanggil ibunya. Ibu yang kaget langsung bergegas menuju Shorea.

Ibu Enggar mengira sesuatu yang gawat telah terjadi pada Shorea rupanya sisir yang Shorea pakai itu patah.

Baca Juga: Dogeng Menarik! Kisah Anak 10 Tahun dari Papua Mengorbankan Nyawa demi Orang Tua, Asal Mula Pohon Kelapa

Shorea meminta kepada ibunya untuk membelikan sisir baru. Tidak hanya itu, dia juga meminta perhiasan baru.

Ibu Enggar nampak gelisah, dia kemudian membuka celengan yang selama ini dia tabung.

Tabungan tersebut adalah untuk keperluan sehari-hari namun untuk putri Shorea, apa pun dia lakukan.

Dia kemudian mendatangi putri Shorea dan mengajaknya ke pasar sembari menjual sayurannya di pasar. Putri Shorea pun sangat senang mendengar hal tersebut.

Baca Juga: Teori Tokyo Revengers Chapter 271: Mikey Meninggal, Shinichiro Tercabik-cabik dan Awal Mula Time Leaper

Dalam perjalanan, putri Shorea tidak mau membantu ibunya yang sangat kesusahan menggendong bakul sayuran.

Bahkan tanpa rasa iba, dia mengatakan kepada ibunya agar menjaga jarak. Ibu Enggar yang mendengar hal tersebut tentu sangat sedih.

Alasannya tidak lain karena sang anak malu karena ibunya tidak secantik dirinya.

Putri Shorea kemudian meminta uang untuk membeli sisir dan perhiasan yang diinginkan.

Baca Juga: Teori Liar Boruto Hari Ini: Code Taklukkan Sasuke dan Naruto, Tapi Akan KO Lewat 2 Shinobi Ini

Seorang pedagang toko memuji kecantikan putri Shorea. Pedagang tersebut kemudian bertanya apakah wanita yang membawa bakul sayuran itu adalah ibumu?

Putri Shorea menjawab bukan, dia bukan ibuku. Aku tak punya ibu seperti itu.

Ibu Enggar yang mendengar hal tersebut terkejut namun masih bisa memaafkannya.

Setelah membeli perhiasan dan sisir, putri Shorea dan ibu Enggar pulang ke rumah dan tetap berjaga jarak dengan ibunya.

Baca Juga: Bintang PSM Makassar Perebutkan 1 Tempat Utama di Timnas Indonesia, 3 Winger Abroad Jadi Batu Sandungan

Di tengah jalan, putri Shorea dan ibunya bertemu beberapa pemuda. Pemuda tersebut menggoda putri Shorea dan bertanya 'apakah itu adalah ibumu?'

Putri Shorea menjawab 'Dengar ya, ibuku lebih cantik daripada dia, dia bukan siapa-siapa'.

Mendengar hal itu, ibu Enggar sudah tak tahan. Dia kemudian berdoa kepada Tuhan untuk memohon keadilan.

Benar saja, langit tiba-tiba menghitam dan hujan pun turun. Putri Shorea merasa kakinya tidak bisa digerakkan.

Baca Juga: Cedera Panjang Tapi PSIS Semarang Tetap Perpanjang Kontrak, Carlos Fortes Lewatkan 10 Laga BRI Liga 1

Ternyata dia mulai membatu mulai dari kaki hingga ujung kepala. Dia kemudian meminta maaf pada ibunya sambil menangis.

Namun nasi sudah jadi bubur, putri Shorea terus menangis hingga batu tersebut mengeluarkan air mata.***

Editor: Naswandi

Tags

Terkini

Terpopuler