"Salah satu kenggulan mereka (Eropa) adalah para pemain muda sudah tahu value mereka sebagai pesepakbola profesional," imbuhnya.
Menurut Kurniawan, pesepakbola di Eropa tahu jika bermain sepak bola itu ada batasnya sehingga dari level junior hingga pro mereka selalu bekerja keras untuk mendapat penghasilan dari sepakbola.
Hal ini yang membuat sepakbola eropa lebih kompetitif dan sportif.
Kurniawan sewaktu pertama kali ke Eropa mengaku tidak pernah berpikir untuk menjadi pesepakbola profesional sejati. Ia ke Italia hanya untuk belajar sepakbola.
Tetapi ketika tiba disana, ia sadar jika ia telah berkorban banyak sehingga membuatnya berpikir untuk bisa menghasilkan sesuatu dari sepakbola.
Ada begitu banyak yang didapat Kurniawan sejak meniti karir sepakbola di Eropa, dari kedisiplinan hingga hal-hal detail seperti ukuran sepatu yang benar.
Como saat ini bersaing di Serie B setelah promosi dari Serie C pada akhir musim lalu. Tim yang diarsiteki Giacomo Gattuso itu nangkring di posisi ke-11 dari 20 tim peserta kompetisi Serie B.
Klub berjuluk I Lariani itu diakuisisi Djarum Group pada akhir 2019. Como sempat bangkrut pada 2004 dan baru kembali bangkit pada 2017.