Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023 : Hari Raya Pentakosta, 50 Hari Setelah Bangkitnya Yesus, Ini Maknanya

- 28 Mei 2023, 06:00 WIB
Makna dari Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023 yang merupakan Hari Raya Pentakosta
Makna dari Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023 yang merupakan Hari Raya Pentakosta /Katolisitas Indonesia/

JURNAL PALOPO - ada Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023 merupakan Hari Raya Pentakosta yang memiliki warna Liturgi merah.

Hari Raya Pentakosta sendiri merupakan sebuah perayaan agama yang dirayakan oleh umat Katolik pada hari Minggu ke-50 setelah hari Paskah.

Hari Raya Pentakosta juga dapat disebut sebagai hari ke 50 setelah Perayaan Kebangkitan Tuhan yang mati dikayu salib demi menebus dosa-dosa kita dan hari ke 10 kenaikan Tuhan.

Baca Juga: Hari Raya Pentakosta 2023 Pakai Baju Warna Apa? Cek Disini beserta Maknanya

Perayaan ini memiliki makna penting bagi umat Kristiani karena memperingati turunnya Roh Kudus kepada para murid Yesus setelah Kebangkitan-Nya.

Berikut ini merupakan beberapa makna yang terkandung dalam Hari Raya Pentakosta yang dikutip Jurnal Palopo dari laman Katolisitas Indonesia.

1. Pencurahan Roh

Lima puluh hari sesudah bangkitnya Yesus dan naik-Nya ke Kerajaan Surgawi, 12 Rasul behimpun di Yerusalem untuk merayakan Hari Pentakosta. 

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023 : Hari Raya Pentakosta, Damai Sejahtera Bagimu

Pada saat itu Allah mentepati janji-Nya untuk mencurahkan Roh-Nya keatas mereka. 

Dan disaat-saat itu seperti ada sebuah api yang menyala-nyala diatas Para Rasul dan Bunda Maria dan mereka pun mulai berbicara dengan bahasa asing.

Disaat itu pula-lah tergenapi Nubuat Nabi Yoel “Juga, pada hari-hari itu akan Kucurahkan Roh-Ku keatas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan dan mereka akan bernubuat" (Yl 2:28-32).

Baca Juga: Kalender Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023 : Hari Raya Pentakosta, Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

2. Hal-hal yang Rahasia

Pertama-tama mari kita cermati apa yang Santo Paulus katakan tentang hal ini “Siapa berkata-kata dengan bahasa roh tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. 

Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; karena bisikan Roh, ia mengucapkan hal-hal yang rahasia”(1 Kor 14:2). 

Semua ini menyingkapkan apa artinya bahasa roh, tetapi yang lebih penting untuk kita camkan adalah mengapa ada bahasa Roh, dan untuk itu Paulus memberikan penjelasan yang menarik 

Baca Juga: Renungan Malam Pentakosta : Utuslah Roh Kudusmu Ya Tuhan !!! Perbaharuilah Hati dan Hidup Kami

“Dalam hukum Taurat ada tertulis, katanya, “lewat orang-orang yang berbicara dalam bahasa asing dan lewat mulut-mulut orang asing Aku akan berbicara kepada bangsa ini, namun mereka tidak akan mendengarkan Aku, Firman Tuhan. 

Karena itu 7 Karunia Bahasa Roh merupakan tanda, bukan untuk orang-orang beriman, melainkan untuk orang-orang tidak beriman sedangkan karunia untuk bernubuat adalah tanda, bukan untuk orang-orang tidak beriman” (1 Kor 14:21-22)..

3. Masa yang Luar Biasa

Allah mengutus Roh-Nya dengan kuasa untuk mempersiapkan suatu umat yang akan mampu hidup ditengah kekacauan itu. 

Baca Juga: Bacaan Liturgi Katolik Minggu 28 Mei 2023, Lengkap dengan Mazmur Tanggapan

Ia menciptakan suatu Pentakosta baru untuk generasi pertama kaum beriman dan St.Paulus adalah satu orang tersebut yang mendapatkan Karunia dari Bahasa Roh. 

Di samping itu juga, karunia-karunia tersebut sungguh luar biasa. Bahkan pada Pentakosta Kristiani yang pertama itu, adegan para Rasul berbicara dalam bahasa-bahasa asing itu. 

Tampak tidak cocok dengan tradisi setempat. “Mereka semua tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain, ‘Apakah artinya ini?" (Kis 2:13).

Baca Juga: Kalender Liturgi Katolik Sabtu 27 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

4. Dipenuhi Roh

Akhir abad ke 19 masa itu adalah masa-masa dimana dunia merasakan kemerosotan iman. 

Modernism dan kritisisme biblis merajalela, mengaburkan Pribadi Yesus dan membuat kebenaran iman tampak semakin sulit dipahami oleh umat beriman. 

Khususnya denominasi Protestan. Sekularisasi telah melanda banyak lembaga Kristiani tradisional Barat. 

Baca Juga: Renungan dan Doa Harian Liturgi Katolik Sabtu 27 Mei 2023, Menjadi Seperti Murid Favorit Yesus

Katanya, Paus Leo XII telah mendapat suatu penglihatan: dibalik semua ini, tangan Si Malaikat Jatuh sedang bekerja untuk menguasai dan millennium yang akan datang ; dalam penglihatan itu ia juga menyaksikan pertempuran sengit yang akan terjadi pada abad ke-20.

Pada tahun 1897, Paus Leo menerima surat-surat dari seorang biarawati dari Italia yang bernama Beata Elena Guerra, pendiri Tarekat Oblat Roh Kudus. 

Ia mengharapakan supaya Bapa Suci membuka abad yang datang dengan melagukan Veni Creator Spiritus dan supaya Paus minta kepada para Uskup dan seluruh umat beriman agar mengadakan novena kepada Roh Kudus. 

Baca Juga: Kalender Liturgi Katolik Jumat 26 Mei 2023, Lengkap Bacaan Injil dan Mazmur Tanggapan

Tidak mengherankan, banyak Orang Katolik melihat semua ini sebagai suatu gerakan Protestan, sebab gerakan itu muncul dan menyebar di luar Gereja Institutional.

Tetapi, yang tidak disadari oleh banyak orang Katolik adalah bahwa cabang-cabang utama Protestanisme pun tidak mengakui Pentakolisme sebagai milik mereka, Pada tahun 1950-an, seorang Imam Spanyol, Santo Josemaria Escriva, menulis,

"Berdoalah bersama saya untuk memohon suatu Pentakosta baru, yang sekali lagi akan membuat dunia ini bernyala." ***

Editor: Eko Prasetyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x