Cara Mengatur Keuangan yang tidak Diketahui Banyak Orang, Nomor 3 Biasanya Disepelekan

- 20 Oktober 2020, 16:25 WIB
Ilustrasi keuangan
Ilustrasi keuangan /pixabay

JURNALPALOPO - Mengatur keuangan bulanan sebenarnya susah-susah gampang.

Banyak orang berguru atau sekadar membaca artikel tips mengelola keuangan yang baik dan benar dari para pakarnya secara langsung maupun via online.

Itu sah-sah saja mengingat mengatur keuangan sangat bermanfaat bagi masa depan finansial Anda.

Baca Juga: Mengubah Lipstik Matte Mengkilap dalam Waktu Kurang dari Satu Menit

Mengatur keuangan bukan saja memperhitungkan setiap pemasukan dan pengeluaran, tapi juga belajar bagaimana cara keduanya berjalan seimbang, tidak besar pasak daripada tiang sehingga menimbulkan defisit keuangan.

Oleh karenanya, perlu mengetahui betul detail pengeluaran jangka pendek dan jangka panjang, serta melakukan upaya penghematan dengan cara:

1. Mengatur Gaji dengan Prinsip 50-20-30

Cara mengatur keuangan yang satu ini sangat sederhana, tapi tak banyak orang tahu.

Baca Juga: Melarikan Diri Selama 4 Hari, Pelaku Pemerkosaan Diringkus Polres Soppeng

Jadi mengatur anggaran dengan sistem 50-20-30. Apa itu?

Setiap gaji atau penghasilan yang Anda terima setiap bulan, alokasikan 50 persen dari uang tersebut untuk biaya hidup sehari-hari, seperti makan, biaya transportasi, membayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, termasuk tagihan kartu kredit.

Selanjutnya, sisihkan 20 persen dari gaji untuk tabungan dan investasi. Anda harus mengalokasikan uang untuk dana darurat, misalnya saat Anda jatuh sakit, motor rusak, atau kejadian tak terduga lainnya.

Jangan lupa gunakan juga untuk investasi di dana pensiun atau instrumen investasi lain. Dana ini jangan sampai diganggu gugat.

Baca Juga: Lawan Covid-19 dengan Disiplin 3M, Mencuci tangan, Menggunakan Masker, dan Menjaga jarak

Sedangkan sisa anggaran 30 persen dari gaji Anda untuk hiburan, liburan, belanja baju atau membeli barang yang diinginkan.

Jika alokasi anggaran ini dianggap terlalu besar, Anda bisa memperkecilnya.

Sebetulnya Anda dapat menyesuaikan sendiri dengan tetap berpegang pada prinsip 50-20-30.

2. Gambarkan Diri Anda saat Usia 80 Tahun

Baca Juga: Akhirnya Dul Jaelani Menjatuhkan Hati pada Artis Cantik Tissa Biani

Saat ini Anda memang masih masuk dalam rentang usia generasi milenial 20-30 tahunan, tapi coba Anda bayangkan diri Anda di usia 80 tahun.

Apakah Anda masih ingin bekerja mencari uang atau mau menikmati hidup bersama anak cucu?

Jika tidak ingin masa pensiun Anda nelangsa tanpa bekal keuangan yang cukup, tentu saja Anda harus mulai berpikir soal tabungan pensiun sejak masih muda.

Bayangkan pula di umur 80 tahun, Anda sudah mempunyai rumah dan kendaraan, menyekolahkan anak-anak sampai sarjana, seluruh keluarga sudah terlindungi asuransi, ada usaha yang menopang hari tua. Betapa indahnya bukan?

Baca Juga: Kesalahan-kesalahan Berbahasa Indonesia yang Dianggap Benar Di Masyarakat, Nomor 3 Sering Dilakukan

Untuk mencapai semua itu, Anda perlu mengatur keuangan dengan tepat selagi muda.

Tentunya bisa tanpa harus mengorbankan gaya hidup Anda.

3. Simpan Uang Receh

Jangan sepelekan uang receh. Simpanlah hasil kembalian dari warung, minimarket, dan lain sebagainya.

Baca Juga: 8 Jenis Usaha Sampingan tapi Menjanjikan paling Prospektif saat Pandemi Covid-19

Siapkan wadah untuk menyimpan uang receh tersebut agar tidak berceceran.

Nantinya uang receh ini akan terus bertambah dan bisa digunakan saat-saat darurat, terutama di tanggal tua saat dompet mulai cekak.***

Editor: Gunawan Bahruddin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x