Alat :
- Baskom atau mangkuk 2 buah (sesuaikan dengan jumlah bahan yang digunakan)
- Spatula Kayu
- Ulekan
- Sumpit
- Panci
Cara membuat :
- Rendam sagu dengan sedikit air jangan sampai cair
- Panaskan air dalam panci sampai air mendidih
- Sayuran dipotong kecil
- Bumbu diulek dengan bahan garam, cabe rawit, kacang dan penyedap rasa (vetsin) diulek merata sampai semua bahan tercampur
- Setelah air mendidih kemudian dituang ke baskom yang berisikan sagu, lalu dipukul atau diaduk memutar hingga sagu terlihat bening dan siap dipindahkan ke baskom yang berisikan air biasa atau bisa juga memakai air ikan sebagai kuahnya
- Sagu yang sudah berubah bening tersebut kemudian diubah menjadi bola-bola kecil menggunakan sumpit
- Kemudian bumbu yang sudah diulek dicampurkan kedalam baskom bersama bola-bola kapurung
- Dengan tambahan jeruk nipis, kapurung pun siap disajikan
Baca Juga: Festival Aksara Lontara 2020 Resmi Dibuka dan Akan Berakhir 29 Agustus
Kebanyakan masyarakat Luwu suka dengan kapurung yang pedas, tapi itu semua kembali ke selera masing-masing penikmat.
Namun ada sesuatu yang unik dari kapurung ini yaitu cara makan dan penyajiannya. Di Tana Luwu sendiri, khususnya di daerah Masamba, Luwu Utara, bahan-bahan seperti sayuran tidak dicampur dengan bola-bola kapurung tersebut.
Sayuran dan bola-bola kapurungnya disajikan terpisah. Untuk cara makannya sendiri tidak menggunakan sendok tapi menggunakan tangan.
Keunikan inilah yang menjadikan kapurung selalu mendapat tempat tersendiri di kalangan penikmat kuliner daerah.
Baca Juga: Tana Luwu Mewarisi Beragam Budaya, Salah Satunya Kuliner Tradisional
Kata orang Luwu, belum ke Palopo kalau belum mencoba yang namanya kapurung.***
(Penulis : Aulia Putri)