Angkatan Udara Korea juga telah mulai membuat rencana untuk memiliki pesawat tempur generasi ke-6 di luar KF-21.
Pada pertengahan 2030-an, teknologi kecerdasan buatan akan diterapkan pada pesawat tempur, dan kecerdasan buatan akan memberikan informasi kepada pilot tentang jarak, kecepatan, dan arah manuver mengelak.
Setelah tahun 2045, diprediksikan bahwa kecerdasan buatan dengan kehendak bebas dan kemampuan 1.000 manusia akan mampu mengendalikan drone sendirian.
Institut Penelitian Ilmu Pertahanan Korea Selatan mengatakan, "Di masa depan, kami berencana untuk memanfaatkan teknologi navigasi otonom untuk kendaraan udara tak berawak dalam pengembangan kendaraan udara tak berawak tipe cluster dan sistem kompleks kendaraan udara tak berawak."
Pengembangan dan pemasangan senjata laser di Korea juga mulai terlihat.
Senjata laser yang dipasang pada serangan pesawat tempur generasi ke-6 dengan kecepatan 300.000 km/s, membuatnya mustahil untuk ditanggapi.
Pesawat tempur generasi ke-4.5 dan yang lebih rendah diharapkan tidak bersaing dengan pesawat tempur generasi ke-6 yang dilengkapi dengan laser dengan karakteristik kecepatan cahaya.
Pesawat tempur generasi ke-6 berarti dapat menembak jatuh pesawat tempur generasi 4,5 atau lebih rendah segera setelah deteksi radar.
Baca Juga: Persebaya Surabaya Juara Bulan Desember, Tiga Penghargaan Liga 1 Diraih Bajul Ijo