Indonesia Girang Beli Rafale, Aljazair yang Ukuran Wilayahnya Lebih Kecil Justru Menolak, Kok Indonesia Mau?

- 8 Desember 2021, 06:33 WIB
Su-30 dan Rafale milik AU India
Su-30 dan Rafale milik AU India /Indian Air Force

JURNAL PALOPO – Jet tempur Rafale buatan Prancis menjadi salah satu pesawat incaran Indonesia.

Di kala Indonesia ditawari F-16 dari Amerika, negara yang dipimpin Jokowi ini lebih memilih Rafale.

Diketahui, Indonesia menginginkan membeli Rafale sebanyak 36 unit dan diharap datang secepat mungkin.

Baca Juga: Jadwal TV dan Live Streaming TransTV 8 Desember: My Lecturer My Husband, Film Bioskop London Has Fallen

Keberadaan Rafale nantinya akan menjadi skuad dalam skadron tempur baru yang akan dibuat.

Dengan kemampuan dan teknologi yang tersemat di Rafale, pesawat ini dianggap cocok mengisi skuadron baru tersebut.

Selain Indonesia, Rafale juga dibeli oleh Uni Emirat Arab dan Mesir.

Melansir dari Zona Jakarta yang mengutip dari tni-au.mil.id, Rafale berbagai sensor dan data fusion, kemampuan electronic warfare, AESA Radar, advanced MMI concept, dan integrated testability covering all system (self-diagnosis available).

Baca Juga: Kilas Erupsi Gunung Semeru, Rumini Sang Pahlawan, Meninggal Dunia Berpelukan Bersama Ibu

Selain itu juga memiliki integrated sensor suite yang cukup kompleks. Sistem memungkinkan pesawat dapat berbagi informasi melalui data link dengan pesawat AEW dan Ground station.

Rafale juga dilengkapi dengan AESA Radar, integrarted Passive Optronic Identification, dan Spectra Integrated Electronic Warfare Suite.

Kemudian dari sisi peran, Rafale mampu melaksanakan berbagai multi misi dalam sekali terbang.

Tetapi, dengan segala kemampuan dan teknologinya, nyatanya pesawat ini tak membuat Malaysia dan Aljazair kepincut.

Baca Juga: Follow Akun Instagram Jennie BLACKPINK, V BTS Bikin Dunia Kpop Jadi Kacau

Alasan Aljazair tidak tertarik dengan Rafale adalah daya jelajahnya yang kurang jauh sehingga lebih memilih Su-30 Rusia.

Padahal ukuran wilayah Aljazair lebih kecil dibanding Indonesia, tapi lebih memilih Su-30 ketimbang Rafale.

Dengan kemampuan daya jelajahnya yang lebih kecil, Rafale dianggap tak mampu mencakup sudut-sudut wilayah Aljazair yang rentan akan gerakan separatis Timur Tengah.

Selain kalah dalam hal jelajah, Aljazair juga mempertimbangkan kapasitas pesawat.

Baca Juga: Follow Akun Instagram Jennie BLACKPINK, V BTS Bikin Dunia Kpop Jadi Kacau

Bagi Aljazair, Su-30 lebih mumpuni dalam hal terbang jauh dan lebih banyak memuat senjata.

Radar Su-30 juga lebih luas jangkauannya dari RBE2 milik Rafale.

Untuk urusan dapur pacu, SNECMA 88 milik Rafale jelas kalah galak dibandingkan dengan dua pasang mesin turbofan Saturn AL-31F Su-30.

Su-30 Aljazair sendiri merupakan versi lanjutan dari Su-30MKI milik India.

Baca Juga: Sulawesi Selatan Dikepung Bencana, 7 Kabupaten Terendam Banjir

Lain Aljazair lain Malaysia, negara tetangga ini menolak Rafale karena tidak punya uang.

Rafale sendiri merupakan saudara tiri dari Eurofighter Typhoon dimana Prancis memutuskan hengkang dari program jet tempur konsorium Eropa tersebut untuk membuat Heavy Fighternya sendiri.***

Editor: Gunawan Bahruddin

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x