JURNAL PALOPO - MiG-31 merupakan salah satu pesawat tempur paling terkenal di dunia selama perang dingin.
Bersama dengan MiG-21 dan MiG-29, MiG-31 adalah produk dari perusahaan Mikoyan selama era Uni Soviet.
Tapi bagaimana jika MiG-31 diadu dengan Sukhoi SU-30 yang juga buatan Rusia?
Baca Juga: Seorang Gadis Diselamatkan Karena Memberikan Sinyal Bahaya yang Populer di TikTok
MiG-31 pertama kali terbang pada tahun 1975 dengan jangkauan lebih dari 3000km, kecepatan maksimum bisa mencapai mach 3 dengan berat lepas landas maksimum 46,2 ton.
Ukuran badan pesawat tempur MiG-31 adalah panjang 22,69 meter, lebar sayap 13,46 meter, dan tinggi 6,15 meter.
Kelahiran MiG-31 banyak berkaitan dengan wilayah Soviet Rusia. Karena wilayah negara yang luas pada era Soviet, Uni Soviet membutuhkan pencegat jarak jauh, cepat, dan pembawa besar untuk melindungi perbatasan Uni Soviet.
MiG-31 merupakan pengembangan dari MiG-25. MiG-31 saat ini adalah salah satu pesawat tempur yang paling banyak dikerahkan di tentara Rusia.
Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu ANTV 9 November 2021: Jagdish Pulang ke Jaitsar Bertemu Anandhi, Gauri Kesal
Versi terbaru dari MiG-31 menggunakan mesin D-30F6M baru, kontrol penerbangan digital dan tampilan kokpit tabung sinar katoda multi-fungsi serta berbagai fitur baru lainnya.
Rusia sedang mempersiapkan untuk menempatkan MiG-31 ke dalam layanan hingga 2030-an.
Rusia saat ini sedang mengembangkan pencegat supersonik untuk menggantikan MiG-31, juga dikenal sebagai MiG-41 atau PAK DP.
Jika dibandingkan dengan Sukhoi Su-30 milik Indonesia yang dibuat Rusia, Mig-31 masih unggul jauh dalam beberapa hal meski sudah terbilang tua.
Sukhoi SU-30 merupakan pesawat tempur multirole yang dibuat pada tahun 1990 dan terdiri dari beberapa varian diantaranya MKK, MKI dan MK2. Untuk jarak terbang, SU-30 memiliki jangkauan yang sama dengan MiG-31 yakni 3000km.
Su-30 sendiri lebih ringan dari MiG-31 dengan bobot kosong 17,7 ton,sedangkan MiG-31 berbobot 21,8 ton. Untuk berat Maksimal, SU-30 mampu terbang dengan bobot 34,5 ton dan MiG-31 46,2 ton.
Keduanya sama-sama diawaki oleh dua orang pilot. SU-30 ini dipersenjatai dengan meriam 30mm Gsh-30-1 dengan 150 butir amunisi.
Pesawat Sukhoi SU-30 ini juga dapat meluncurkan berbagai rudal udara-ke-permukaan, termasuk Kh-29L/T/TYe, Kh-31A/P, Kh-59M dan Nirbhay.
Baca Juga: Potret Kelangkaan BBM di SPBU di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur
SU-30 juga dapat membawa rudal udara-ke-udara R-27R, R-73 dan R-77 buatan Vympel, serta pod roket, bom dipandu laser KAB-500 dan KAB-1500.
Sementara MiG-31 dapat membawa empat rudal udara-ke-udara Vympel R-33E jarak jauh dipasang yang dapat diluncurkan dalam mode navigasi inersia untuk menembak target pada jarak ekstrim.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan empat rudal jarak pendek R-60MK dan dua rudal jarak menengah Bisnovat R-40TD1.
Sebuah meriam internal enam-barel 30mm (Ghs-6-23M) juga dipasang yang berisi 800 butir amunisi dan dapat menembak dengan kecepatan lebih dari 10.000 butir per menit.
MiG-31BM juga dapat mengakomodasi rudal AA-12 Adder dan berbagai rudal udara-ke-darat (AGM) Rusia seperti rudal anti-radiasi AS-17 Krypton (ARM).***